
Boyolali, 5NEWS.CO.ID,- Sebuah perahu wisata bermuatan 20 orang penumpang di Waduk Kedung Ombo, Boyolali, Jawa Tengah, terbalik hingga menewaskan 6 orang, Sabtu (15/5/2021). Musibah itu diduga terjadi setelah para penumpang melakukan swafoto (selfi) di bagian depan perahu.
Kepala Basarnas Semarang Nur Yahya mengungkapkan, perahu milik Kardiyo tersebut sedang bergerak menuju warung apung. Saat mendekati warung apung, banyak penumpang melakukan selfi di bagian depan perahu. Bagian depan perahu kemudian mulai masuk ke dalam air lantaran beban yang tak berimbang kemudian terbalik dan tenggelam.
“Di tengah perjalanan beberapa wisatawan ingin foto bersama di haluan depan perahu, diduga perahu tidak seimbang langsung terbalik. 11 penumpang berhasil diselamatkan oleh operator perahu wisata yang tak jauh dari TKP, sedangkan 9 penumpang lainnya dinyatakan hilang tenggelam,” ungkap Kepala Basarnas Semarang Nur Yahya, Sabtu (15/5).
Hingga kini, tim SAR gabungan telah menemukan 6 dari 9 penumpang perahu terbalik di Waduk Kedung Ombo Dukuh Bulu, Desa Wonoharjo, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali. Keenamnya ditemukan dalam kondisi tewas. Tim SAR gabungan masih melakukan pencarian terhadap 3 korban lainnya yang belum ditemukan.
“Sudah ditemukan enam penumpang,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, Bambang Sinungharjo seperti dikutip Kompas, Sabtu (15/5).
“Pencarian masih terus dilakukan. Melibatkan tim dari TRC, Basarnas, dan TNI-Polri,” ungkap dia.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyesalkan terjadinya tragedi kapal tenggelam di obyek wisata Waduk Kedungombo Boyolali. Ganjar menegaskan kejadian serupa tak boleh terjadi lagi.
“Sekarang masih dalam operasi pencarian. Tadi malam laporannya, operasi SAR masih kita lakukan karena informasinya masih ada tiga yang belum ketemu. Saya minta untuk terus dilakukan pencarian,” kata Ganjar di Semarang, Minggu (16/5).
Ganjar mengatakan kejadian ini harus menjadi pembelajaran. Dirinya meminta seluruh Bupati/Wali Kota tidak ragu untuk menutup destinasi wisata yang tidak bisa dikontrol, baik sisi pengunjung maupun keselamatannya. Sebab, lanjut Ganjar, kejadian di Kedungombo sangatlah fatal. Dirinya mengatakan telah mendapat video terkait kejadian itu.
“Saya dikirimi videonya. Ketika perahu belum berangkat, itu sudah melebihi kapasitas. Mereka juga tidak dibekali jaket keselamatan. Saya minta pengelola harus bertanggung jawab, kalau perlu izinnya direview atau kalau perlu izinnya dicabut,” tegas Ganjar.(hsn)