
Pati, 5NEWS.CO.ID,- Rombongan Kapolres menyambangi sejumlah pondok pesantren (ponpes) yang ada di wilayah hukum Polres Pati, Jawa Tengah. Sekaitan dengan penyebaran COVID-19, seorang pengasuh pesantren mengatakan bahwa ‘Qodho dan Qodar’ (takdir) bisa berubah. Kapolres Pati menyebut, disiplin mematuhi protokol kesehatan itu wajib.
Kapolres Pati AKBP Arie Prasetya Syafa’at menyatakan, saat ini aparat mengemban amanat Inpres No. 6 Tahun 2020 tentang Peningkatan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan dalam Pencegahan dan Pengendalian COVID-19. Untuk itu, Polres Pati gencar melakukan sosialisasi protokol kesehatan, termasuk di lingkungan pesantren.
“Pondok pesantren wajib memfasilitasi pelaksanaan pencegahan dan pengendalian COVID-19 dan mematuhi protokol Kesehatan,” kata AKBP Arie Prasetya Syafa’at dalam kunjungannya di Ponpes Raudlatul Ulum, Guyangan, Trangkil, Selasa (25/8/2020) pagi.
Menurut Kapolres, warga seharusnya bersyukur Kabupaten Pati tidak menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) karena penyebaran virus corona masih terkendali. Oleh karenanya, semua pihak harus bekerja sama mematuhi anjuran pemerintah terkait penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).
“Menggunakan alat pelindung diri berupa masker yang menutupi hidung dan mulut hingga dagu, jika harus keluar rumah atau berinteraksi dengan orang lain yang tidak diketahui status kesehatannya, membersihkan tangan secara teratur dan pembatasan interaksi fisik,” pesannya.
Dalam kesempatan itu, Pengasuh Ponpes YPRU Guyangan Drs.KH.M Najib Suyuthi M.Aq, menyatakan telah berusaha mematuhi semua aturan dan anjuran pemerintah dalam mencegah penyebaran virus corona. Ponpes yang dikelolanya juga telah menyelenggarakan Rapid Test secara random maupun SWAB Test bagi santri yang sakit. Menurut Kyai Najib, terdapat 30 santri yang saat ini dikarantina di RS Assuyutiyah, Guyangan.
Saya selaku pimpinan pondok akan berusaha menjalankan dan mematuhi semua anjuran dan aturan pemerintah demi keselamatan dan kesehatan semua santri dan pengasuh pondok pesantren,” ujar Kyai Najib.
“Pada saat Nabi Muhammad, Saw melaksanakan Isra’ Mi’raj di Sidratul Muntaha diterangkan bahwa Qodho’ dan Qodar bisa berubah. Oleh sebab itu, kita harus berupaya mencegah penyebaran virus corona dengan sekuat tenaga,” pungkas dia.(hsn)