Pemuda Muhammadiyah Harus Menjadi Solusi Masalah Bangsa

Klaten, 5NEWS.CO.ID, – Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sri Puryono KS merasa prihatin dengan banyaknya generasi muda yang gemar menyampaikan ujaran kebencian terutama melalui media sosial, karena bisa memicu perpecahan dan mengancam persatuan.

Baca Juga:

“Belum lagi sikap-sikap intoleransi dan hoaks yang muncul di tengah-tengah masyarakat. Hal itu berpotensi memecah belah kebhinekaan,” kata Puryono saat pengukuhan Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Provinsi Jawa Tengah Periode Muktamar ke XVII di GOR Gelarsena, Klaten, Minggu (7/7/2019).

Puryono yang mewakili Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo itu juga mengatakan bahwa Narkoba juga ancaman nyata bagi bangsa Indonesia, karena saat ini 50 orang meninggal setiap hari karena narkoba.

“Pemuda Muhammadiyah mengemban tugas dan tanggung jawab untuk berkontribusi dan berperan aktif dalam menyelesaikan berbagai permasalahan bangsa tersebut,” katanya. “Kaum muda harus menjadi part of solution, bukan part of problem.

Untuk itu, pihaknya, meminta Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Provinsi Jawa Tengah yang baru segera menyusun program kerja. Sehingga dapat membantu mengatasi persoalan bangsa dan memajukan pembangunan daerah.

“Saya minta saudara sekalian, untuk segera menyusun program kerja dan mengonsolidasikan seluruh anggota, dalam rangka memajukan organisasi untuk mendukung pembangunan Jawa Tengah,” tegasnya.

Puryono juga berharap bahwa amanah yang diemban sebagai bentuk pengabdian yang harus dilaksanakan dengan ikhlas dan tuntas demi masyarakat dan kemaslahatan umat.

Sementara itu, Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Pemuda Muhammadiyah Jawa Tengah Masa Bakti 2015-2019 Zainudin Ahpandi mengatakan bahwa para pemuda harus menjadi agen pembaharu yang tangguh dalam menghadapi berbagai ancaman bangsa.

“Budi pekerti luhur yang dilandasi keimanan membantu mereka untuk tidak mudah terjerat radikalisme, terorisme, intoleransi, ujaran kebencian, dan narkoba yang mengintai kaum muda saat ini,” katanya.

Zainudin berpesan bahwa jabatan adalah amanah, kepercayaan, dan kehormatan. Maka kita wajib menjunjung  tinggi amanah dan kepercayaan yang diberikan.

“Ini adalah tugas dan pengabdian kita, maka kita harus bisa melaksanakan pengabdian tersebut dengan sebaik-baiknya,” tegasnya. (mas)