Pemerintah Irak: Tentara Amerika dari Suriah Harus Izin Baghdad

Baghdad,  5NEWS.CO.ID, – Perdana Menteri Irak, Adil Abdul Mahdi menolak tentara Amerika Serikat dari Suriah tuntuk menetap di Irak.  Menurut Abdul Mahdi penolakan tegas itu menurut aturan internasional.

“Kami telah mengeluarkan pernyataan resmi yang berbunyi demikian, dan kami bertindak sesuai dengan seluruh aturan internasional. Kami meminta komunitas internasional dan PBB untuk menjalankan perannya dalam hal ini,” tegasnya usai pertemuan dengan Menteri Pertahanan AS yang melawat ke Irak, Mark Esper pada Rabu (23/10/2019).


Menurutnya, keberadaan tentara asing manapun di tanah Irak harus mendapat izin dari pemerintah berdaulat Irak dan bersedia pergi sesuai dengan permintaan Baghdad.

Hal senada disampaikan Menteri Pertahanan Irak, Najah Al Shammari dalam sebuah konferensi pers di hari yang sama. Najah menegaskan pasukan Amerika akan meninggalkan Irak dalam rentang waktu 4 minggu.

Kedatangan mendadak Esper ke Irak untuk berunding seputar masuknya tentara AS dari Suriah ke Irak dengan alasan memerangi ISIS, namun diralat setelah diprotes Baghdad dan mengatakan akan mengembalikan ribuan tentara Paman Sam itu ke negerinya.

Sebelumnya, 1000 tentara AS meninggalkan wilayah timur laut Suriah pada 6 Oktober dan menjadi jalan masuknya Turki untuk menyerang Kurdi. Sementara Suriah meradang dengan sikap Ankara yang memasuki wilayahnya tanpa izin itu. Suriah sendiri berjanji akan melawan sikap arogan Erdogan. (mas)