Pedagang Kali Lima Korban Kerusuhan Diterima Presiden RI di Istana

Pedagang Kaki Lima Korban Kerusuhan 21 Mei di Jakarta

Jakarta, 5NEWS.CO.ID,- Presiden RI Joko Widodo menerima dua pedagang yang menjadi korban kerusuhan pada Selasa 21 Mei 2019 lalu. Kedua pedagang itu ditemui Jokowi  di Istana Kepresidenan, jalan Veteran nomor 17, Jakarta, pada Jumat (24/5/2019).

Abdul Rajab dan Ismail adalah pedagang warung kopi dan mi instan yang berjualan di sekitar kawasan Sabang Jakarta Pusat. Warung tempat mereka berjualan tak jauh dari Sarinah Plaza, lokasi tempat aksi kerusuhan terjadi.

Keduanya merupakan saksi mata aksi kerusuhan yang berujung pada penjarahan terhadap barang dagangan dan harta benda mereka yang lain.

“Semalam itu massa lagi diusir sama aparat. Sambil lari ya sambil jarah gitu. Pecah-pecahin warung pedagang kaki lima lah,” tutur Abdul Rajab kepada wartawan usai pertemuan dengan Presiden Jokowi, Jumat (24/5/2019)di Jakarta.

Rajab mengaku tak berada di warung dan hanya bisa melihat dari jauh saat lapaknya dijarah. Dia menganggap lebih baik menghindar daripada jadi korban massa yang menjarah dan membakar warungnya

Pedagang  lain bernama Ismail juga menceritakan hal yang sama. Dia juga menceritakan barang dagangan serta harta bendanya ludes dijarah massa pelaku aksi kerusuhan di malam itu.

 “Barang-barang yang ada diambilin semua, dibakar.Motor juga dibakar, ada yang hilang juga. Jadi total ada empat motor, yang dibakar dua.yang dua hilang,” kata Ismail.

Ismail mengungkapkan dua dari empat sepeda motor tersebut adalah milik wartawan dan polisi. Menurut Ismail, kendaraan roda dua tersebut dibakar massa sekitar pukul dua dini hari. Ismail juga mengeluhkan televisi miliknya yang ikut hilang dijarah.

“Motor polisi dan wartawan. Dititipkan supaya aman di situ. Bakarnya jam dua. Tv saya hilang entah kemana,” ujarnya.

Para pedagang kaki lima tersebut mengalami kerugian puluhan juta rupiah akibat raibnya barang dagangan dan rusaknya warung mereka.

Meskipun demikian, mereka  senang sekali  dapat berkunjung ke istana untuk bertemu dan bercakap-cakap dengan presiden. Kedua pedagang itu akan menerima santunan untuk mengganti sebagian kerugian yang dialaminya.(hsn)