
Jakarta, 5NEWS.CO.ID, – Nahdlatul Ulama (NU) selalu komitmen menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), kata Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Zulfa Mustofa pada acara Halal bi Halal di Sunlake Hotel, Jakarta, pada Minggu (23/6/2019).
“Maka warga Nahdliyin harus menjadi benteng terdepan Indonesia dalam menghadapi ancaman radikalisme yang dapat memecah bangsa,” katanya.
NU memiliki komitmen terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, lanjutnya. Bangsa ini punya benteng Islam terbesar, yakni NU untuk tanggulangi radikalisme yang mengancam.
Untuk itu warga NU memiliki tanggung jawab memberikan edukasi kepada masyarakat tentang ancaman radikalisme dengan modus membenturkan ajaran Alquran dengan NKRI.
“Pancasila bukan agama, oleh karenanya tidak bisa dijadikan alat menggantikan ajaran agama. Pancasila adalah kumpulan visi dari cita-cita para pendiri bangsa. NU wajib membela syariat Islam melalui konstitusi,” katanya lagi.
Kiai Zulfa juga meminta seluruh warga NU agar tetap menghormati proses hukum sengketa pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK). Hasil siding MK rencananya akan diumumkan pada Kamis, 28 Juni mendatang.
Sementara itu di tempat berbeda di hari yang sama, Rais ‘Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Miftachul Akhyar mengajak seluruh masyarakat Indonesia khususnya warga Nahdliyin agar mensyukuri nikmat Pemilihan Umum 2019 yang berjalan dengan damai.
“Kita dianugerahi pemilu yang damai. Kita harus hargai itu. Semua berakhir di Mahkamah Konstitusi, mudah-mudahan apapun keputusannya itu yang terbaik,” kata Kiai Miftah pada acara Halal bi Halal yang digelar oleh PCNU Jakarta Utara.
Kiai Miftah berpesan, hususnya para pengurus agar menjaga NU secara istiqomah berada di jalur membela bangsa dan dalam aturan yang ada.
“Rawatlah jamaah kita. Isi keanggotan di NU dengan penuh hal-hal positif,” katanya. (mas)