
Jakarta, 5NEWS.CO.ID,- Netizen merasa geram melihat polemik yang terjadi antara PB Djarum dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). KPAI menuding PB Djarum mengekspoitasi anak atas ‘branding’ Djarum pada kaos yang dikenakan oleh setiap peserta audisi. Komisi itu menilai tindakan itu sebagai iklan rokok terselubung dengan memanfaatkan tubuh anak sebagai media.
Tudingan KPAI membuat PB Djarum menyetop program beasiswa melalui program pencarian bakat yang sudah dilakukannya sejak tahun 2006 silam. Netizen pun geram dan memposting berbagai macam tanggapan berisi kecaman terhadap komisi tersebut.
Beberapa akun di Twitter bahkan menyanggah pernyataan KPAI yang mengatakan tak berniat untuk menghentikan audisi PB Djarum. Tak hanya itu, akun-akun yang lain bahkan mengutip sebuah situs yang menunjukkan adanya aliran dana asing kepada sejumlah lembaga perlindungan anak.
“Oh ini sebabnya, ada udang di balik batu ternyata. Masa depan anak bangsa di tuker dengan uang. Dengan dalih eksploitasi anak padahal ada kepentingan lain dengan bloomberg. Bangsa bobrok kalau pejabatnya cuma mikirin diri sendiri.” twit akun @azizmurof197_ di Twitter, Senin (9/9/2019)/
https://platform.twitter.com/widgets.jsOh ini sebabnya, ada udang di balik batu ternyata. Masa depan anak bangsa di tuker dengan uang. Dengan dalih eksploitasi anak padahal ada kepentingan lain dengan bloomberg. Bangsa bobrok kalau pejabatnya cuma mikirin diri sendiri.#BubarkanLenteraAnak #bubarkanKPAI pic.twitter.com/NRDVG3h5l7
— Murofs (@azizmurof197_) September 8, 2019
Sejumlah akun lain mengecam KPAI karena dianggap tidak konsisten dengan pernyataannya. Sebuah akun bernama @KomunitasKretek mengunggah sebuah gambar seperti surat resmi dari KPAi kepada PB Djarum. Dalam surat tersebut, KPAI meminta Pimpinan Djarum Foundation untuk menghentikan kegiatan audisi badminton Djarum Foundation yang digelar pada bulan Juli-November 2019.
https://platform.twitter.com/widgets.jsDi media @KPAI_official bilang tidak membubarkan audisi Badminton Djarum Foundation, tapi surat ini kok isinya minta dibubarin. Sungguh tindakan yang mencederai bangsa ini.#bubarkanKPAI pic.twitter.com/2sL64b5DXz
— Komunitas Kretek (@KomunitasKretek) September 9, 2019
Sejumlah akun juga meminta KPAI memberi solusi pencarian bibit atlet bulutangkis sebagaimana yang selama ini dilakukan oleh PB Djarum. Menurut mereka, seharusnya KPAI jangan hanya bisa melarang tanpa memberi solusi.
“Sebentar lagi akan ada klub bulutangkis menggantikan PB Djarum. Namanya PB KPAI. Dananya dari Bloomberg.” Bunyi twit akun @GoberSindhik.
https://platform.twitter.com/widgets.jsSebentar lagi akan ada klub bulutangkis menggantikan PB Djarum. Namanya PB KPAI. Dananya dari Bloomberg.#BubarkanKPAI pic.twitter.com/Al9x9i5uOr
— Gober Sindhik (@GoberSindhik) September 9, 2019
Ada juga pengguna Twitter yang ikut menggaungkan tagar #BubarkanKPAI dengan menyebut komisi yang berdiri sejak tahun 2002 itu tidak memiliki prestasi. Sebaliknya, PB Djarum sudah 50 tahun menyumbangkan atlet berprestasi bagi NKRI.
https://platform.twitter.com/widgets.jsKPAI lahir th 2002 & TIDAK ADA PRESTASINYA untuk kebaikan bangsa
— Tuti Alawiyah (@tuti705) September 8, 2019
√
PB DJARUM sdh 50 tahun berkontribusi untuk NKRI, melahirkan PULUHAN PEMAIN BULUTANGKIS TOP DUNIA:
Lim Swie King, Alan Budi Kusuma, Haryanto Arbi, Tantowi Ahmad, Mohammad Ahsan, Kevin Sanjaya, dll
√#BubarkanKPAI pic.twitter.com/L77MAcpKoD
Hingga berita ini ditulis, tagar #BubarkanKPAI telah ditwit sebanyak lebih dari 40.000 pengguna Twitter dan menjadi trending topic pada hari ini.(hsn)