Pasca Erupsi Gunung Semeru: 43 Korban Meninggal, Ribuan Penyintas Menghuni Pos Pengungsian

Tim SAR gabungan dari unsur Polri dan relawan melakukan upaya pencarian korban terdampak erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Kamis (9/12/2021). Foto BPBD Kabupaten Lumajang

Jakarta, 5NEWS.CO.ID,- Tim SAR gabungan menemukan 43 korban meninggal di hari kelima pasca erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan 6.022 penyintas kini menghuni sejumlah pos pengungsian.

Data Pos Komando (posko) Tanggap Darurat Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru pada Rabu (8/12/2021) melaporkan penyintas berjumlah 6.022 jiwa. Ribuan pengungsi itu tersebar di 121 pos pengungsian.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan tim gabungan terus melakukan upaya pencarian dan pertolongan lanjutan di beberapa lokasi, seperti Curah Kobokan, Kajar Kuning, Tambang Satuhan/Kebondeli Utara, Kampung Renteng dan Kebondeli Selatan.

Namun, pencarian, pertolongan dan pembersihan yang dilakukan sejak pukul 05.30 WIB itu sempat dihentikan sementara setelah awan hitam pekat dan mendung terpantau di sekitar Curah Kobokan. Pada pukul 06.22 WIB, Gunung Semeru tampak jelas dan teramati asap putih tebal yang meluncur ke arah barat – barat daya hingga 1.000 meter

“Rangkuman laporan dari tim pencarian dan pertolongan di lapangan per pukul 12.00 WIB, jumlah korban meninggal dari Gunung Semeru bertambah empat orang, sehingga totalnya menjadi 43 orang,” ungkap Abdul Muhari melalui keterangan tertulis, Kamis (9/12/2021).

“Warga luka-luka ada 104 orang, yang mana sebanyak 32 orang mengalami luka berat dan 82 lainnya luka sedang,” imbuhnya.

Perhatian petugas di lapangan berfokus pelayanan dasar seperti operasional dapur umum untuk menambah kapasitas masakan, kebutuhan toilet portabel dan ruang yang lebih nyaman untuk warga penyintas. Terkait hal alokasi tempat pengungsian, posko masih mengidentifikasi fasilitas pendidikan yang aman dan dapat dimanfaatkan untuk pemindahan para penyintas.

Selain pengungsian, erupsi juga berdampak pada aset warga seperti rumah warga dan hewan ternak. Data sementara mencatat rumah terdampak 2.970 unit dan hewan ternak 3.026 ekor, dengan rincian sapi 764 ekor, kambing 684 dan unggas lainnya 1.578.

Selain itu, sejumlah fasilitas umum yang terdampak antara lain 42 unit sarana pendidika, 17 sarana ibadah, 1 fasilitas kesehatan 1 dan 1 jembatan dilaporkan rusak.(hsn)