
BEIJING, 5NEWS.CO.ID,- Data terbaru yang diumumkan per Kamis (23/1/20) menyebut, 17 orang meninggal di Propinsi Hubei dan 571 telah terjangkit di seluruh negeri. Otoritas Tiongkok pun resmi memutuskan untuk menutup jalur keluar masuk stasiun dan bandara di kota Wuhan, mulai Kamis (23/1/20) pukul 10.00 waktu setempat.
Beijing memperingatkan, bahwa virus baru yang mematikan tersebut kini bermutasi dan menjadi sulit dikendalikan. Pihaknya juga menyebut, akan bekerja sama dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
“Sudah ada penularan dari manusia ke manusia dan infeksi pada tim medis. Bukti menunjukkan penyakit ini ditularkan melalui saluran pernapasan dan ada kemungkinan terjadi mutasi virus. China juga akan meningkatkan kerja sama dengan WHO,” terang Li Bin, Wakil Komisi Kesehatan Tiongkok, Kamis (23/1/20).
Sementara itu, di Jenewa, Swiss, WHO masih berdebat tentang “wabah Wuhan”. Hal itu diartikan, apakah perlu tidaknya memasukkan peristiwa luar biasa yang berisiko bagi negara lain. Ia berharap butuh respons internasional yang terkoordinasi.
Hingga kini, pemerintah China masih menunggu keputusan WHO, apakah wabah Corona menjadi darurat kesehatan global atau tidak. Juga menyebut akan terus melaporkan pada otoritas kesehatan tertinggi dunia itu.
“Tiongkok akan terus melaporkan situasi epidemi dan menjaga komunikasi yang erat dengan Organisasi Kesehatan Dunia, negara dan wilayah yang relevan. Dan wilayah Hongkong, Makau dan Taiwan dengan sikap terbuka, transparan dan sangat bertanggungjawab terhadap keselamatan kesehatan global,” terang Geng Shuang, Jubir Kemenlu Tiongkok. (h@n)