
Grobogan, 5NEWS.CO.ID, – Sejumlah orang tua murid SMP Desa Pedanaran, Kecamatan Gubuk, Kabupaten Grobogan atau Purwodadi, Jawa Tengah mengeluhkan borosnya pengeluaran untuk kebutuhan pembelajaran anak di rumah atau online saat pendemi corona.
Menurut mereka (orang tua murid) sinyal di pedesaan kurang bagus, sehingga menjadi kendala dalam proses mengikuti tugas yang diberikan dari bapak maupun ibu guru mata pelajaran.
“Pemakaian kuota sebagai prasarana pendukung penunjang proses belajar siswa dirumah bisa sampai dua kali lipat pengisian kuota internet dalam sebulan,” ucap salah satu orang tua siswa warga Desa Penadaran, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, Kamis (18/6/2020).
Selain pemakaian kuota, beberapa keluhan wali murid lainnya adalah beberapa siswa belum lancar dalam penggunaan ‘gadget’ (aplikasi pada HP). Hal ini karena sebagaian wali murid di kecamatan tersebut kurang mengerti dalam penggunaan dan pemahaman tugas-tugas yang diberikan oleh masing-masing guru.
Terlebih, wali murid yang berada di wilayah pedesaan sebagian besar kurang berpendidikan, bahkan terdapat orang tua yang hanya mengenyam pendidikan hingga bangku SD.
Banyak juga diantara mereka yang tidak mampu memfasilitasi anaknya dengan gadget dan kuota internet yang memadai.
Hal ini tentu saja menjadi kendala di tengah pandemi yang juga mengakibatkan sektor ekonomi mengalami kemerosotan sehingga memaksa mereka harus mengeluarkan biaya tambahan untuk menunjang kegiatan belajar anak-anak secara online.
Memang tidak bisa dipungkiri bahwa efektivitas pembelajaran dengan metode online belum maksimal, terutama yang berada di wilayah-wilayah kecamatan yang masih kurang memadai dalam sarana dan prasarana penunjangnya.
Mereka berharap agar para guru dan juga pihak sekolah untuk memaklumi kondisi seperti sekarang ini. (sari/mra)