Pati, 5NEWS.CO.ID,- Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Kabupaten Pati akan menggelar pelatihan Dai Milenial. Rencana itu merupakan bagian dari program kerja di masa pandemi COVID-19 selain dakwah live streaming, pengemasan beras, dan produksi sari rempah nusantara berbahan jahe merah.
Ketua LDNU Kabupaten Pati Ilham Supriyanto, S.Pd. M.Si mengungkapkan rencana tersebut dalam Rakor Sinkronisasi Program LDNU, JRA (Jam’iyyah Ruqyah Aswaja), JAMMU Kabupaten Pati, dan LDNU MWC se-Kabupaten Pati. Ilham menjelaskan, rakor dilaksanakan guna membahas sejumlah program yang dirasa kurang berjalan maksimal karena adanya pandemik covid-19.
“Salah satunya adalah kegiatan Pelatihan Dai Millenial yang akan diselenggarakan di Pesantren Asmaul Husna Gunung Rowo, Sitiluhur, Kecamatan Gembong pada pertengahan Agustus mendatang. Program ini sebagai persiapan untuk melanjutkan program-program LDNU pasca pandemi,” ujar Ilham saat berbicara dalam acara rapat terbatas di lantai 3 gedung PCNU, Jumat (17/7/2020).
Sasaran peserta dalam pelatihan dai milenial ini, kata Ilham, adalah warga Nahdliyin di Kabupaten Pati. Peserta bisa dari utusan banom-banom baik Muslimat, Ansor Fatayat, IPNU-IPPNU di semua tingkatan mulai PC, MWC/ PAC, ranting ataupun komisariat.
“Dengan adanya Pelatihan Dai Millenial ini diharapkan bisa mencetak kader dai-dai yang mau dan mampu menggunakan tehnologi di setiap ceramah, sehingga sekali menyampaikan tausiyah bisa diserap oleh banyak jamaah. Karena mereka melakukan dakwah melalui streaming di Facebook, streaming youtube dan lain-lain tanpa harus menunggu disediakan oleh panitia, tetapi dai-dai mendatang, mampu dan memiliki alat sendiri sehingga bisa mengoperasikan sendiri tanpa harus menunggu tenaga orang lain,” papar Ilham.
Ia menambahkan, program selanjutnya yaitu Tabligh Akbar dan Ruqyah Aswaja sesuai kesepakatan peserta rapat yang rencananya akan digelar di Kecamatan Pati dan Batangan.
“Mengingat JRA sudah masuk di LDNU, dalam rapat pada hari ini, diharapkan semua ketua LDNU MWC bisa membina, mendukung program LDNU dan JRA baik yang ada di cabang, MWC maupun ranting. Dengan demikian maka program dapat berjalan dengan baik, serta tidak terjadi kesalahpahaman,” pungkasnya.(Lina)