
5NEWS.CO.ID,- Gen pemimpin terlihat saat dirinya berumur 10 tahun. Mengalir darah bangsawan dari Sang Ayah, Zhuangxiang, seorang Raja dari daerah Qin. Ibunya bernama Zhao Ji.
Terlahir dengan nama Ying Zheng pada 258 SM. Menjelma menjadi Shi Huang Di, yang berarti Kaisar Pertama. Demikian ia memproklamirkan diri saat berusia belia, 13 tahun. Lalu, “Dinasti Qin” pun dikukuhkannya.
Memiliki dana melimpah dan didukung militer yang kuat, enam wilayah ia tundukkan. Dihimpun dan dipersatukan. Menjadikan Tiongkok Raya dalam satu genggaman.
Sejumlah poin reformasi pun ia gulirkan. Diantaranya: Mengganti sistem feodalisme dengan unitarisme; Menetapkan Xi’an ibukota negara; Membagi provinsi dan mengangkat gubernur; Pembakuan tulisan dan alat ukur; Membuat satu jenis mata uang logam yang meliputi nilai, bentuk dan berat.
Mengklaim sebagai Dewa (Huangdi). Otoriter adalah buah dari gaya kepemimpinannya. Psikopat! Kejam dan serakah. Tak pelak, segala kehendaknya bagaikan titah Tuhan yang harus dituruti. Buku keilmuan yang tidak sepaham dibakar. Banyak ahli kimia, filsafat dan cendekiawan yang dibunuh atas perintahnya. Mereka dianggap membangkang, tak menuruti doktrin ‘Sang Dewa’. Salah satunya order “Ramuan Keabadian”!
Meski terkenal angkara murka, Kaisar Qin Shi Huang merupakan pencetus nama negara “Tiongkok”. Sosoknya juga disebut berkontribusi sangat besar dengan membangun kembali Great Wall. Ia melanjutkan dari dinasti sebelumnya.
Proyek ambisius itu berada di perbukitan dengan sisi sebelah kanan dan kiri-nya terdapat jurang yang menganga. Hingga meminta ‘kompensasi’. Kerja paksa berbuah tumbal dengan hilangnya banyak nyawa. Mereka dikubur di dalam area bangunan Tembok Raksasa. (h@n)