Mengurai Penemuan Terracotta Army Di China (3): Unesco dan Museum




Museum Terracotta Army tampak dari atas

5NEWS.CO.ID,- Penemuan Arkeologi terbesar abad 20 itu seolah menjadi penegasan tentang peradaban kuno Tiongkok lebih dari 2.200 tahun lalu. Betapa struktur sosial masyarakatnya telah memiliki unsur seni, budaya dan keilmuan yang tinggi.

Serangkaian metode penelitian dan penilaian telah dilakukan. Alhasil, tahun 1987 UNESCO menasbihkannya sebagai Situs Warisan Dunia.

Pada 1 Oktober 1979, bertepatan dengan Hari Nasional RRC (Republik Rakyat China), Otoritas Tiongkok resmi membuka Mausoleum Terracotta Army kepada publik. Bangunan Museum terletak di atas lahan penemuan pertama (pit 1).

Museum tersebut memuat obyek utama yang terbagi dalam 3 Pit (sesuai lokasi temuan) dan “1 Ruang Khusus”. Masing-masing diklasifikasikan sesuai kaidah tertentu dan sarat akan makna sejarah.

Pit 1
Terbesar dan memiliki luas sekitar seukuran hanggar pesawat terbang. Dengan panjang 210 dan lebar 62 meter. Posisinya di bawah permukaan tanah dengan kedalaman bervariasi antara 4,5 – 6,5 meter.

Menyuguhkan kurang dari 2.000 tentara terakota beserta kudanya. Membentuk formasi persegi panjang menghadap Timur sambil membawa senjata tombak, tombak berkapak dan perangkap. Dibelakangnya, tampillah kekuatan utama. Legiun inti dilengkapi senjata, tameng dan 38 kereta kuda.

Sementara sisi Selatan, Utara dan Barat, masing-masing dijaga barisan serdadu berlapis. Mendapat tugas sebagai sayap pertahanan. Susunan batalion di dalam ruangan ditentukan oleh aturan ketat arahan klasik dari sejarah The Art Of War: Semua Menghadap Timur.

Adapun 3 museum tambahan dibuka pemerintah China pada tahun 2011 lalu. Berlokasi sama di Distrik Lintong County, Kota Xi’an, Provinsi Shaanxi. (h@n)