
Semarang, 5NEWS.CO.ID,- Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) melibatkan generasi milenial dalam membumikan ideologi bangsa Indonesia. BPIP melirik komunitas milenial untuk membangun jejaring Panca Mandala yang terdiri dari unsur media, pengusaha, organisasi masyarakat (ormas), tenaga pendidik dan Aparatur Sipil Negara (ASN).
Direktur Hubungan antar Lembaga dan Kerjasama BPIP Elfrida Herawati Siregar Sp., MM., menyatakan kaum muda kini menjadi sasaran penanaman nilai-nilai Pancasila. Elfrida menyebut hal ini sesuai dengan amanat Presiden RI Joko Widodo.
“Generasi milenial yang berjumlah 129 juta menjadi fokus BPIP dalam pembinaan ideologi Pancasila. Sebagaimana disampaikan Bapak Presiden, membumikan dan menanamkan nilai-nilai Pancasila terutama kepada anak-anak muda melalui olahraga, musik, dan film,” kata Elfrida dalam sambutannya di acara diskusi ‘Pemberdayaan Masyarakat Melalui Penggalangan Partisipasi Komunitas Dalam Rangka Pembinaan Ideologi Pancasila’ di Hotel Ciputra, Kamis (26/11/2020).
Kelima elemen Panca Mandala, lanjut Elfrida, dibutuhkan dalam membangun sinergi antara lembaga. Dalam hal ini, elemen media diwakili oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI). Pengusaha diwakili oleh Dewan Koperasi Indonesia (DKI) dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HPMI).
Ormas diwakili Komunitas Permainan dan Olahraga Tradisional Indonesia (KPOTI), Purna Paskibraka Indonesia (PPI) dan Pusat Telaah dan Informasi Regional (PATTIRO). Dari tenaga pendidik diwakili oleh Asosiasi Guru Sejarah Indonesia (AGSI) dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Sementara dari kalangan ASN diwakili oleh komunitas Abdi Muda dan Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI).
Menurut Elfrida, kriteria peserta ditetapkan berdasarkan isu-isu strategis yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 dan rencana strategis (Renstra) BPIP 2020-2024.
“Komunitas ini diharapkan menjadi bagian jejaring Panca Mandala yang mendukung kelembagaaan pembinaan ideologi Pancasila ke pelosok tanah air,” tambahnya.
BPIP menilai pembudayaan Pancasila tidak dapat lagi dilakukan dengan metode dogmatis secara sepihak oleh pemerintah. Penanaman dan pembumian Pancasila, kata Elfrida, merupakan kebutuhan setiap warga negara. Untuk itu, BPIP merasa perlu melibatkan kaum milenial yang tergabung dalam beberapa elemen masyarakat.(hsn)