
Pati, 5NEWS.CO.ID,- Bupati Pati H. Haryanto meluruskan isu penutupan TPQ di wilayahnya dan menegaskan bahwa hal itu tidak benar. Dalam sebuah video singkat, ia mengklarifikasi isu tersebut dan menyatakan bahwa yang ada hanya penundaan kegiatan pembelajaran tatap muka di TPQ.
Bupati Pati juga menilai surat edaran itu juga telah sesuai dengan keputusan bersama empat menteri. Selain itu, kebijakan tersebut ditujukan untuk mencegah menyebarnya wabah COVID-19 di wilayahnya karena pembelajaran tatap muka rentan terhadap penularan virus SARS-CoV-2.
“Baik, pada siang hari ini saya akan mengklarifikasi berita yang beredar di media sosial terkait penutupan TPQ. Hal tersebut tidak benar. Ulangi, hal tersebut tidak benar,” kata Bupati Pati Haryanto dalam video klarifikasi yang diterima 5NEWS.CO.ID, Selasa (21/7/2020) siang.
“Yang benar adalah penundaan kegiatan pembelajaran tatap muka di TPQ,” tegasnya.
Ia menjelaskan, kebijakan tersebut telah sesuai dengan keputusan bersama 4 menteri, yaitu Menteri Pendidikan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri. Selaku Ketua Gugus, kata dia, pihaknya memiliki kewajiban untuk mencegah penyebaran COVID-19 di Kabupaten Pati.
Dikarenakan sistem pembelajaran tatap muka rawan menjadi sebab penyebaran dan penularan virus corona, untuk sementara pihaknya meminta agar kegiatan TPQ dihentikan. Bila kondisi telah ‘normal’, jelas Bupati, pembelajaran tatap muka secara bertahap bisa dilakukan kembali.
“Hal tersebut semata-mata (untuk) mencegah dan melindungi masyarakat,” ujar dia.
“Kita harus hati-hati, harus waspada, jangan menyepelekan. Jangan sampai muncul klaster baru,” lanjutnya.
Oleh karena itu, Bupati Pati Haryanto meminta dukungan dan pengertian warga Pati sekaitan dengan kebijakan Pemda dalam menangani penyebaran virus corona.
Sebelumnya diberitakan, surat edaran Pemda Kabupaten melalui Setda yang berisikan perintah penertiban TPQ. Dalam surat edaran itu, Bupati meminta pengurus agar menghentikan kegiatan TPQ untuk sementara.
Gambar surat edaran tersebut kemudian viral setelah warganet mengunggahnya di akun-akun media sosial. Mereka menyayangkan kebijakan Pemda itu dan membandingkannya dengan aktivitas hiburan malam di jalur pantura Pati yang disebut tetap buka sepanjang pandemi COVID-19 mewabah.(hsn)