
Cianjur, 5NEWS.CO.ID,- Gerombolan massa berbendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) menggeruduk pengajian Tablig Akbar di Cianjur, Selasa (22/10/2019) malam. Massa beratribut Front Pembela Islam (FPI) dan membawa bendera ormas terlarang HTI itu naik ke atas panggung tempat Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah berceramah.
Pihak panitia menyebut ada pihak yang mencoba melakukan provokasi. Menurut panitia, sekelompok orang itu bergerak menuju panggung sambil berteriak mengucapkan kalimat tauhid. Massa, kata dia, mengenakan atribut FPI dan membawa bendera HTI saat naik ke atas panggung.
“Ada pihak yang mencoba provokasi, sampai naik ke panggung. Mereka mengumandangkan kalimat Tauhid, lalu bawa bendera HTI macem-macem, FPI gitu,” kata panitia yang tidak mau disebut namanya, seperti dikutip minews.id, Rabu (23/10).
Panitia juga menggambarkan massa yang menggeruduk Tablig Akbar Gus Miftah berpenampilan seperti preman. Gerombolan tersebut naik ke panggung dan marah-marah.
“Itu cuma kayak preman disandangi santri, yang marah itu. Tampilannya aja. Padahal full tadi sealun-alun itu. Puluhan ribu,” lanjutnya.
Kapolres Cianjur AKBP Juang Andi mengatakan pihaknya sudah berusaha mendamaikan. Juang mengatakan Polres Cianjur menjadi mediator dengan menampung tuntutan dari pihak yang mendatangi tablig akbar dan pihak panitia.
Tablig akbar ini digelar di Alun-alun Cianjur dalam rangka peringatan Hari Santri Nasional. Massa yang datang kemudian memprotes soal adanya penampilan dari band Wali dalam acara tersebut.
“Ya jangan terlalu, katanya dekat Masjid Agung. Ini kita tampung semua aspirasinya, kita berusaha rangkul semuanya, maunya gimana. Ini kan lagi peringatan Hari Santri, mereka lagi pengajian. Bukan hura-hura. Itu pun Wali Band nyanyi lagu rohani,” ujar Andi.
“Gara-gara bendera dikibarkan, katanya jadi resah. Disuruh turun. Akhirnya pas nyanyi, marah. Pengajian (katanya) bikin teriak-teriak,” sambungnya.
Sejumlah massa yang datang ini awalnya mengaku dari Front Pembela Islam (FPI). Namun ketika dalam proses mediasi, massa yang menggeruduk pengajian Gus Miftah tersebut tak mau disebut berasal dari FPI.
“Ngakunya dia pakai FPI. Tapi dia nggak mau ngomong dari FPI, bilangnya ‘bukan, Pak. Itu pribadi, Pak’,” ujar dia.
Dikonfirmasi terpisah, Gus Miftah membenarkan terjadi penggerukan di pengajiannya. Saat ini dia mengaku sudah ada di Polres Cianjur.
“Ya, benar (ada penggerudukan). Saya di Polres Cianjur,” ucap Gus Miftah.
Di lain pihak, Sekretaris Umum FPI, Munarman, membantah pihaknya menggeruduk acara Miftah Maulana Habiburrahman (Gus Miftah) di Cianjur, Jawa Barat, dengam penceramah. Munarman mengaku telah melakukan pengecekan dan memastikan atribut yang digunakan massa bukanlah atribut resmi FPI.
“Barusan saya cek, itu sama sekali bukan atribut FPI. FPI tidak ada seragam seperti yang digambar saya dapatkan,” kata Munarman ketika dikonfirmasi detikcom, Rabu (23/10/2019) dini hari.
Munarman meminta para pihak untuk tak memojokkan FPI. Dia juga meminta masyarakat tak mudah mempercayai kabar tersebut.
“Janganlah sedikit-sedikit FPI. Jangan suka fitnah,” tegas Murnarman.(DBS/hsn)