
Jakarta, 5NEWS.CO.ID, – Kali ini Rocky Gerung membahas mengenai gelar Profesor. Rocky yang diundang menjadi narasumber pada sebuah acara di Universitas Indonesia Timur (UIT) Jakarta, Selasa (17/12) kemarin, menyatakan bahwa birokratisasi sistem pendidikan buruk. Baginya pola akademisi yang kini sedang terjadi mengutamakan pangkat atau jabatan daripada inovasi lewat pemikiran intelektual.
“Sekarang ini yang banyak terjadi adalah para akademisi pangkatnya makin tinggi tapi otaknya ke bawah,” kata Rocky Gerung.
Ia membandingkan bagaimana sistem diluar negeri dan dalam negeri. Menurutnya untuk mendapatkan gelar profesor di sini harus membujuk Pejabat Mendikbud untuk makan siang. Karena makan siang meyakinkan bahwa dia berhak untuk jadi profesor.
“Di Amerika sana Kaprodi bertanya anda mau jadi dosen. Kemudian Kaprodinya bilang anda harusnya diangkat jadi profesor dan diangkatlah jadi profesor 20 menit selesai,” lanjutnya.
“Padahal yang mengevaluasi itu profesor yah Kaprodinya bukan menteri atau pejabat mendikbud,” imbuh Rocky.
Sementara mantan Menko Perekonomian Rizal Ramli menanggapi positif pernyataan dari Rocky Gerung. Ia menilai dirinya tidak akan simpati, jika Nadiem tidak ikut-ikutan melarang Rocky dan tokoh lainnya untuk bicara dikampus – kampus. Langkah Jokowi benar memilih Nadiem Makarim menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Dalam kesempatan itu Rocky menceritakan kalau dirinya pernah dilarang memberikan kuliah di sebuah kampus. Rektor tidak memberi izin dan ruangannya digembok. Mereka mengira ia akan memprovokasi.
“Bagaimana mungkin ratusan universitas mengundang saya hanya untuk memprovokasi, go*lok betul universitasnya itu,” jelas Rocky.
Rocky mengakui selama lima tahun dua hari ini, ia melihat demokrasi di Indonesia semakin turun.
“Baru jaman Jokowi kebebasan akademis itu hilang, itu poin-nya,” pungkasnya. (end)