Kudus Zona Merah Covid-19: Banyak Korban Belum Dikubur, Ratusan Nakes Terpapar

Ilustrasi pemakaman korban Covid-19. (Foto: Google Images)

Kudus, 5NEWS.CO.ID,- Kabupaten Kudus, Jawa Tengah menjadi zona merah penyebaran virus Covid-19. Banyak jenazah korban Corona yang harus antre untuk dimakamkan hingga ada ratusan tenaga kesehatan di Kudus yang terkonfirmasi positif COVID-19.

“Ini dua hari lho, kita sudah waiting list pagi itu sudah delapan, ini (siang) sudah 12 jenazah. Ini kan repot. Ini (Rabu siang) sudah waiting list belum sampai siang,” kata Tim pemulasaran Jenazah RSUD dr Loekmonohadi Kudus, Syaiful Anas kepada wartawan di RSUD Kudus, Rabu (2/6).

Anas mengatakan ada sejumlah faktor terjadinya antrean pemakaman jenazah. Pertama karena proses pemakaman hanya dilakukan dari tim pemakaman dari Kabupaten Kudus. Sedangkan dari desa tidak ada yang membantu.

“Jadi seharusnya konsepnya tim Cekathil link atau tim yang lain hanya mengawal saja, dia hanya mengirimkan kemudian menurunkan ke liang lahad dan tugas berikutnya satgas yang ada di desa. Kalau begitu rampung, mau jenazah 100 per hari pun kita bisa. Ada serah terima dari Satgas Kabupaten dengan satgas desa,” jelasnya.

“Kita kewalahan, ngurus RSU, Mardi Rahayu, RSI kita kewalahan. Padahal setahun lalu sudah ada pelatihan, kenapa tidak dijalankan,” sambung Anas.

Anas menjelaskan angka kematian di Kudus terus mengalami kenaikan. Terakhir dalam sehari ada sebanyak 32 kematian pasien dengan terkonfirmasi positif COVID-19.

Tidak hanya angka kematian yang meninggi akibat lonjakan kasus di Kudus. Tercatat ada sebanyak 189 tenaga kesehatan atau nakes di Kabupaten Kudus yang terkena virus Corona. Bahkan ada seorang nakes di RSUD Kudus yang meninggal dunia terkena COVID-19.

“Ini (angka kematian) yang tinggi sampai tadi malam ada 12 yang meninggal dunia, salah satunya tenaga nakes kita. Tenaga ahli gizi yang ada di RSUD Kudus, sudah mengabdi selama tujuh tahun,” kata Bupati Kudus, HM Hartopo kepada wartawan saat ditemui di sela-sela meninjau tempat isolasi mandiri, Rabu (2/6).

“Posisi ada gejala, ada gejala sedang. Iya itu nambah jadi 189 nakes, ini meninggal satu menjadi 188 nakes terkonfirmasi positif COVID-19,” sambung Hartopo.

Hartopo mengatakan banyaknya nakes yang terkena Corona berdampak pada kekurangan SDM. Dia mengaku membutuhkan 400 perawat dan 60 dokter spesialis untuk menangani lonjakan Corona di Kudus.

Walaupun begitu, Bupati Kudus HM Hartopo menegaskan rasa optimisnya bahwa pada hari-hari kedepan data orang yang terpapar virus corona di Kabupaten Kudus akan melandai dan dengan kooordinasi dengan Gubernur Jawa Tengah, gelombang virus Covid-19 di kab. Kudus dapat diatasi bersama. (AHA)