Kronologi Kericuhan Antara Warga Dago Elos Bandung dan Polisi

Suasana kericuhan di Dago Elos, Bandung. (Foto: @BdgBergerakID)

Jakarta, 5NEWS.CO.ID, – Udara di Kawasan Dago, Kota Bandung, Jawa Barat memanas akibat kericuhan antara Warga Dago Elos dengan aparat kepolisian pada Senin (14/08/12).

Peristiwa itu berawal ketika warga Dago Elos memblokir akses jalan pengendara hingga 300 meter sekitar pukul 21.20 WIB.

Warga terlibat bentrok setelah memblokade Jalan Ir H Juanda atau Dago dengan membakar ban bekas dan alat lainnya dari bahan kayu untuk menutup akses tersebut.

Aksi tersebut diketahui tidak dilakukan tanpa sebab, diketahui, aksi blokir jalan tersebut merupakan bentuk protes kekecewaan warga Dago Elos setelah mereka ditolak ketika hendak membuat laporan dugaan penipuan ke polisi.

Warga menuding polisi mengabaikan laporan mereka terkait perkara sengketa tanah yang sejak lama terjadi.Polisi kemudian berupaya melakukan negosiasi dengan warga yang melakukan pemblokiran jalan. Namun, hal ini tidak berhasil karena situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan.

Pada pukul 22.45 WIB, kericuhan pertama kali terjadi karena aparat kepolisian berupaya membubarkan paksa warga yang tetap bersikukuh menutup jalan tersebut.

Selain aparat yang disiagakan, polisi juga menurunkan mobil meriam air (water canon) untuk mencoba membubarkan kerumunan.

Kemudian terjadilah kericuhan antara pihak kepolisian dengan warga sekitar, yang mencoba melawan aksi pembubaran paksa oleh polisi.

Aparat juga menembakkan gas air mata ke arah kerumunan warga, bantuan tim kepolisian bermotor hingga melakukan penebalan petugas bertameng pun dilakukan untuk melakukan pembubaran aksi tersebut.

Polisi akhirnya bisa membubarkan paksa aksi blokir jalan yang dilakukan warga Dago Elos sekitar pukul 23.15 WIB.

Terpantau pada pukul 23.30 WIB, kondisi mulai terlihat kondusif dan polisi terlihat menyisir sisa-sisa kericuhan itu.

Polisi juga terlihat mengamankan seorang warga yang diduga terlibat kericuhan di lokasi kejadian. Pria itu dibawa setelah diduga terlibat menjadi provokator terjadinya kericuhan.

Kapolrestabes Bandung Kombes Budi Sartono mengatakan, situasi Jalan Dago telah kembali tertib. Jalan yang tadinya sempat diblokir warga pun sekarang sudah dibuka dan bisa dilalui pengendara malam itu juga.

Selain itu, kepolisian pun masih menyiagakan pasukan di sana hingga lepas tengah malam sebagai antisipasi ada insiden susulan pasca rusuh Dago itu.

Diketahui, terdapat aksi viral aparat kepolisian yang mendobrak dan merangsek masuk ke rumah-rumah warga yang kemudian menjadi viral di media sosial.

Detik-detik aparat kepolisian yang mendobrak masuk rumah warga itu tertangkap kamera CCTV, diketahui pemilik rumah yang didobrak itu adalah Handika (33).

Ia menjelaskan ketika itu tengah bersantai di ruang tengah bersama keluarga yang berada di RT 2 RW 2 Kelurahan Dago, Kecamatan Coblong. Mulanya ia melihat banyak polisi yang bolak-balik di depan rumahnya.

Namun dia terkejut setelah polisi tiba-tiba mendobrak pintu rumah. Handika menduga, polisi melihat banyak sepatu dan sandal yang berada di depan pintu dan mengira di dalam rumahnya berkumpul massa yang sebelumnya sempat bentrok dengan polisi.

“Malam semua keluarga lagi kumpul di sini. Karena adik saya rumah belakang pada kumpul di sini karena chaos tadi malam. Tiba tiba polisi datang dengan kata-kata umpatan. Dia lewat, saya pantau dari cctv lewat juga,” kata Handika saat diwawancarai wartawan, Selasa (15/08/23).

“Mobil angkot saya kacanya dipecahin. Mungkin pas dia wara-wiri di depan gang saya, di depan rumah saya itu banyak sepatu. Nah, dia pikir massa terminal Dago itu sebagian ada yang ngumpet di dalam rumah ini,” ia menceritakan.