
Jakarta, 5NEWS.CO.ID,- Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyayangkan pada sejumlah pihak yang dengan sengaja mengajak para pelajar untuk berunjuk rasa menentang Omnibus Law.
Ketua KPAI Dr. Susanto mengatakan kebanyakan pelajar yang ikut demo tolak Omnibus Law mengaku diajak teman dan alumni sekolah mereka.
“Ada diajak teman main, teman satu sekolah dan dari sekolah lain. Ada juga alumni yang semula mengajak bertemu di suatu tempat tapi setelah itu ternyata ikut unjuk rasa,” ungkap Susanto, Sabtu (17/10/2020) kemarin.
Namun Susanto tidak menjelaskan secara rinci identitas alumni atau pelajar yang berdemo. Sebab hal itu masuk dalam ranah penyelidikan polisi.
Menurutnya provokasi ajakan untuk berdemontrasi menentang Omnibus Law lewat media sosial sungguh luar biasa, karena membangkitkan semangat mereka. Keterlibatan para pelajar dalam aksi demo seolah menjadi tren, hal ini sungguh amat disayangkan.
Susanto mengingatkan kembali aksi unjuk rasa tolak omnibus law yang terjadi di tahun kemarin juga melibatkan pelajar SMA/SMK, SMP dan SD.
Ia menyarankan agar kekerasan dijauhkan dari anak-anak. Diharapkan para orang tua dan guru untuk tetap mengawasi aktifitas mereka selama proses pembelajaran jarak jauh. (sari)