Kota Kretek ‘Kudus’ Sukses Hadirkan Para Begawan Sastra Nusantara

Kudus, 5NEWS.CO.ID, – Sebanyak  128 penyair  senusantara turut serta memeriahkan acara Pertemuan Penyair Nusantara (PPN) ke 11. Acara yang digelar di kota Kretek Kudus itu berlangsung pada 28-30 Juni 2019 kemarin.

Para penyair kawakan juga turut hadir pada acara bergengsi dua tahunan itu. Diantara tamu kehormatan yang hadir di antaranya adalah Presiden Penyair Indonesia Sutardji Calzoum Bachri,  Kyai Mustofa Bisri (Gus Mus), D. Zawawi Imron, Thomas Budi Santoso, dan Sosiawan Leak.

Ulama dan sastrawan asal Rembang KH Ahmad ‘Gus Mus’ Mustafa Bisri mengapresiasi Pertemuan Penyair di Kudus itu. Menurut Gus Mus, Pertemuan budaya ini justru bertambah nilainya lantaran digelar setelah kepenatan perhelatan pemilihan umum 2019 yang menguras emosi dan energi masyarakat. 

 “Kami selalu capek dengan politik, sedangkan budaya membuat badan tidak capek,” kata Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatu Tholibin Rembang itu. 

Gus Mus pun menyampaikan usul, agar  festival budaya Menara Kudus bisa segera digelar menyusul suksesnya Pertemuan Penyair Nusantara tahun ini. “Festival budaya tidak terbatas pada sastra atau musik, tapi juga mencakup seni rupa dan budaya khas Kudus,” jelasnya. 

Selain  puluhan para penyair dalam negri, sejumlah penyair dari Malaysia, Singapura, Thailand, Brunei Darussalam juga turut hadir dalam acara penting Penyair itu. Rinciannya  46 penyair dari Jawa Tengah, 32 penyair nasional, 6 penyair dari Malaysia, 7 penyair dari Singapura, 6 penyair dari Thailand dan 4 penyair dari Brunei Darussalam.

Ketua Tim Kurator PPN ke 11 untuk Indonesia, Ahmadun Yosi Herfanda mengatakan, kotanya siap menjadi tuan rumah dan penyelenggara PPN ke 11 ini, pada PPN ke 10 di Banten.

“Pemilihan tempat itu berdasarkan giliran karena minat atau permintaan provinsi yang ingin menyelenggarakan PPN di kotanya,” ujar Ahmadun, Sabtu (29/6/2019). 

Selama 3 hari, para penyair berkumpul, berdiskusi, menggar workshop, dan meluncurkan buku antologi dengan judul ‘Sesapa Mesra Selinting Cinta’. 

“Penyair muda yang mengikuti PPN ke-11 bukan sembarangan karena kami harus seleksi dulu. Dari negara-negara lainnya juga dikurasi dulu, ada tim kuratornya,” lanjut Ahmadun. 

Puncak acara di panggung penyair Asia Tenggara juga dimeriahkan oleh Sutardji Calzoum Bachri sebagai Presiden Penyair Indonesia, D Zamawi Imron (Madura), Fikar W Eda (Aceh), Emi Suy (Jakarta), Shamsudin Othman (Malaysia) hingga Faridah Taib (Singapura).

Temu penyair Indonesia dan ASEAN selanjutnya bakal digelar di Malaysia pada 2021 mendatang.  Negri Jiran itu bersedia menjadi tuan rumah pertemuan penyair mendatang. “Mudah-mudahan rekomendasi PPN ke-12 bisa beranfaat bagi peradaban nusantara,” pungkasnya. 

PPN digelar perdana di Medan pada 2007 silam, event ini telah melanglang buana ke setiap kota maupun negara. (mas)