Kisah Trabant Yang Tak Semanis VW




Deretan Mobil Trabant, bersiap mengikuti perayaan ‘Parade Of Trabants’

WASHINGTON, 5NEWS.CO.ID,- Trabant adalah salah satu merk mobil buatan Jerman Timur. Diproduksi sebanyak 3 juta unit lebih pada tahun 1951 hingga 1991 oleh VEB Sachsenring Automobilwerke Zwickau di Zwickau, Sachsen.

Selain pasar lokal, ia juga diekspor ke manca negara. Menyasar pada blok sekutunya di Eropa Timur: Cekoslowakia, Polandia dan terutama Hongaria.

Di lain pihak, kedigdayaan “saudara tua” dari Jerman Barat, VW Beetle, lebih dulu tersohor. Unggul segalanya di berbagai faktor, inisiasi Hitler itu mendunia. VolksWagen laris manis.

Bermaksud menyaingi, nyatanya Trabant tak dapat mengikuti jejak pamor ‘VW Kodok’. Pemerhati menyebut, mobil ini tidak dirancang dengan baik. Ketidaknyamanan terasa saat dikendarai. Terkenal keras dan lamban. Maklum, body-nya terbuat dari plastik solid, yang dipasang di atas chasis baja one-piece.

Bahkan, media internasional Time memasukkannya dalam daftar 50 mobil terburuk sepanjang masa! Mengadopsi daya 18 Horse Power dari mesin 2 tak, ia mengeluarkan asap yang sangat kotor dengan bunyi teramat bising.

“Trabant adalah jawaban Jerman Timur terhadap VW Beetle. Sayangnya, mobil ini ‘merokok’ seperti api dari minyak Irak. Sering juga kekurangan fitur paling dasar seperti lampu rem,” tulis Time, yang dikutip pada Jum’at (12/6/15).

Meski mendapat predikat ‘ketidaksempurnaan’, toh si gaek era perang dingin itu masih punya pesona, hingga bisa merebut hati sebagian pecinta mobil klasik. Bahkan, menjadikannya buruan para kolektor di AS.

Adalah International Spy Museum di Washington DC yang pada Rabu (9/11/2016), menampilkan penuh koleksi spionase. Dan di depan museum tersebut ikut mejeng puluhan mobil klasik. Kala itu, Jerman Timur dikenal dengan zona mata-mata.

Melalui Direktur Pendidikan Pameran International Spy Museum, Amanda Ohlke menyebut, pihaknya selalu menggelar Parade Of Trabants setiap musim panas. Ia juga mengagumi akan proses terciptanya Trabant.

“Pada ulang tahun jatuhnya Tembok Berlin, Kami memutuskan untuk melakukan sesuatu yang menyenangkan untuk merayakannya. Dan jadilah Kami menggelar Parade Trabant,” terang Ohlke kepada caranddriver.com, dikutip Jum’at (11/11/16).

“Hal yang indah tentang Trabant adalah mereka dibangun dari kebutuhan dan jumlah sumber daya alam yang minimal. Tapi sejauh yang difokuskan adalah bagian engineering, mobil ini direkayasa sangat baik,” imbuhnya.

Seperti diketahui, Reunifikasi Jerman ditandai dengan diruntuhkannya Tembok Berlin pada 9 November 1989. Berselang dua tahun kemudian, perjuangan Trabant dalam menapaki jalanan berakhir sudah. Kalah bersaing dengan citarasa “Barat”, menjadikannya bangkrut. Alhasil, kepemilikan diakuisisi ‘Sang Kakak’ VW, yang menjadikan makin berkibar supremasinya. (h@n)