Khofifah Sebut Penerapan PPKM Mikro di Jawa Timur Sangat Efektif

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, foto by Anik RRI

Surabaya, 5NEWS.CO.ID,- Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro tahap pertama yang diterapkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur pada tanggal 9-22 Februari 2021 diklaim sangat efektif untuk menekan penurunan angka Covid-19.

“Hari ini kita telah melakukan evaluasi dari PPKM baik itu PPKM tahap pertama maupun kedua maupun PPKM Mikro. Dari data yang ada, kami melihat bahwa terdapat banyak hasil yang menggembirakan dari berbagai Indikator Epidemiologis,” kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Minggu (21/2/2021).

Khofifah menjelaskan, selama pelaksanaan PPKM Mikro hasil signifikan tampak pada penurunan jumlah pasien Covid-19 yang harus dirawat di Ruang Isolasi Biasa maupun ICU. PPKM tahap satu dan dua serta Mikro, BOR Isolasi biasa di Jawa Timur berhasil turun dari 79 persen menjadi 49 persen.

Sebelum pelaksanaan PPKM Mikro terdapat 210 RT zona merah di Jatim yang sesuai dengan kriteria Gugus Tugas Covid-19 Nasional. Namun di akhir PPKM Mikro, RT zona merah sudah tidak ada lagi atau nihil.

“Zona merah di Jawa Timur juga mengalami penurunan yang signifikan, di awal tahun 2021 Jawa timur masih memiliki delapan zona merah Covid-19. Per kemarin zona merah di Jawa Timur hanya tinggal satu kabupaten saja yaitu Jombang,” ujar Khofifah.

“Meski PPKM jilid pertama, kedua dan mikro sudah menunjukkan hasil, namun masih diperlukan upaya yang lebih besar lagi untuk dapat menurunkan penyebaran Covid-19 di Jawa Timur,” tuturnya.

Khofifah berharap pada seluruh masyarakat Jawa Timur untuk tidak lengah dan tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, jaga jarak dan tidak berkerumun.

Selain itu ia juga meminta kepada beberapa kepala daerah yang mampu menekan laju penyebaran Covid-19 di daerahnya untuk memberikan rekomendasi strategis. Harapannya agar hal tersebut diadaptasi oleh daerah lainnya.

“Kami mohon untuk para walikota dan bupati menyampaikan upaya strategis yang telah dilakukan sehingga dapat diadopsi di Kota dan Kabupaten lain. Hal ini nantinya akan bisa menjadi percontohan dalam pelaksanaan PPKM Mikro tahap selanjutnya di Jatim. Sehingga hasilnya akan semakin optimal,” pungkasnya. (sari)