
Yogyakarta, 5NEWS.CO.ID,- Keraton Yogyakarta menolak izin penggunaan Masjid Gedhe dan Alin-alun sebagai tempat kegiatan yang akan dihadiri Ustad Abdul Somad (UAS), Felix Siauw dkk. Kegiatan bertajuk Muslim United itu sedianya akan digelar pada tanggal 11-13 Oktober 2019 mendatang.
Pihak panitia, Forum Ukhuwah Islamiyah (FUI) menyebar informasi bahwa kegiatan pengajian Muslim United akan di gelar di Alun-alun Utara, Keraton Yogyakarta dan Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta. Hal itu tertulis dalam flyer dan spanduk yang tersebar.
Sejumlah penceramah ternama seperti UAS, Felix Siauw, Adi Hidayat, Hanan Attaki, Bachtiar Nasir dan Syeikh Ali Jaber juga dikabarkan akan hadir.
Namun, pihak Keraton Yogyakarta menolak memberikan izin penggunaan Alun-alun dan Masjid Gedhe Kauman. Keraton Yogyakarta mengeluarkan surat penolakan resmi sebagai jawaban atas surat permohonan izin dari FUI.
“Kami Gusti Kangjeng Ratu Condrokirono, Penghageng Kawedanan Hageng Panitrapura Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat untuk sementara ini, belum dapat mengabulkan permohonan menggunakan KgD. Masjid Gedhe Karaton serta halaman, Ndalem Pengulon, dan Alun-alun Utara sisi Barat,” begitu bunyi surat tersebut.

Sri Sultan HB X mengatakan, Ndalem Pengulon yang berada di kompleks Masjid Gedhe Kauman adalah tempat tinggal pejabat penghulu Keraton, bukan tempat untuk menyiapkan makanan. Sementara panitia Muslim United, mengajukan izin menggunakan tempat tersebut untuk digunakan sebagai area prasmanan pengisi acara dan area tamu VVIP.
“Itu bukan tempat menyiapkan makanan. Bagian Pengulon fungsinya bukan untuk siapkan makanan,” kata Sultan.
Sementara itu, Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Notonegoro menegaskan, pihak Keraton tidak wajib memberi penjelasan terkait alasan menolak meminjamkan sejumlah fasilitas milik Keraton. Dia menyebut bahwa tempat-tempat tersebut bukan tempat publik.
“Yang saya tahu memang tidak diizinkan, alasannya apa saya kurang jelas ya. Itu tempatnya Keraton, kemudian mau dipinjam dan Keraton gak mau meminjamkan. Kan Keraton tidak perlu beri alasan apa-apa. Kecuali itu tempat publik,” tuturnya.
Penghageng Kawedanan Hageng Punakawan Kridhamardawa Kraton Yogyakarta lalu menyarankan panitia acara Muslim United agar mencari lokasi lain sebagai alternatif tempat kegiatan.(hsn)