Kemenkes Iran: BBC Sebarkan Berita Palsu Soal Korban Virus Corona

Kianoush Jahanpour, Kepala Humas Kementerian Kesehatan Iran.

Teheran, 5NEWS.CO.ID,- Kementerian Kesehatan Iran secara tegas menolak tuduhan BBC yang menyebutkan 210 orang tewas karena virus corona di Iran. Pejabat senior kementerian itu bahkan menilai BBC Persia berusaha mengambil keuntungan dari wabah virus tersebut.

“Coronavirus telah membawa penderitaan dan kelemahan pada banyak orang di dunia. Namun, petaka itu dijadikan sumber keuntungan oleh saluran semacam itu,” ujar Kianoush Jahanpour, Kepala Humas Kementerian Kesehatan Iran dalam wawancaranya dengan IRNA, Jumat (28/2/2020).

“Mereka berusaha untuk menggapai tujuan politik tercela dengan menciptakan kecemasan dan kesusahan di antara bangsa-bangsa. Sayangnya mereka mencari uang mereka dengan cara ini,” tambahnya.

Sebelumnya, saluran BBC berbahasa Persia menyiarkan laporan pada hari yang sama dengan mengutip ‘sebuah sumber rumah sakit’. Jahanpour menegaskan jumlah kematian di antara mereka yang menderita sindrom pernapasan akut tidak mencapai setinggi itu.

“BBC Persia sengaja memunculkan angka setinggi itu untuk menebarkan ketakutan kepada warga Iran tanpa menyebutkan sumbernya secara jelas,” tegas dia

Jahanpour mengatakan Republik Islam memandang masalah wabah ini sebagai sesuatu yang terkait dengan kesehatan masyarakat, dan karenanya menghindari politisasi. Iran, katanya, mengutamakan ketelitian dan transparansi dalam laporannya terkait penyebaran virus. Sementara banyak negara lain tidak mampu secara tepat mendata kasus mereka atau cenderung menolak jumlah korban karena alasan politik.

“Saya harus memberi tahu Anda bahwa Iran adalah negara pertama dan satu-satunya yang merilis informasi tentang virus corona tanpa pemrosesan apa pun dan secara transparan sepenuhnya sejak awal wabah,” kata pejabat itu, sementara itu, kepada Press TV pada Jumat malam.

Tingkat transparansi Iran dalam hal ini telah mengejutkan banyak pihak, termasuk sejumlah media yang dikenal berpihak pada musuh-musuh Iran. Media-media itu mendukung sanksi yang dikenakan kepada Iran, katanya, merujuk pada BBC Persia dan organisasi media serupa.

Jahanpour menyayangkan sebuah organisasi media yang menyebut dirinya professional namun tidak menyebutkan sumber dari beritanya. Ia menilai hal itu tidak manusiawi. Ia menganggap, media saluran Inggris ‘bermotivasi politik’ dan bertujuan mengganggu opini publik dengan menciptakan horor di kalangan orang Iran.

Iran telah membentuk satuan tugas khusus untuk menghadapi wabah Coronavirus sejak pertama kali muncul di kota Qom. Teheran menyebut badan itu sebagai satu-satunya otoritas yang dapat dipercaya mengenai tindakan pencegahan dan pendataan jumlah korban.

Sejauh ini, satgas tersebut melaporkan, di iran Coronavirus mengakibatkan 34 orang meninggal dunia dan menginfeksi 388 lainnya, 73 di antaranya dinyatakan telah sembuh total.(hsn)