
Pati, 5NEWS.CO.ID,- Keluh kesah Mbah Rebi (72) berakhir saat tim petugas Program Keluarga Sejahtera (PKH) menyambangi kediamannya. Senyum mengembang menghiasi wajah wanita tua itu saat rombongan petugas memperkenalkan diri sebagai pendamping PKH.
Warga Rt 01 Rw 02 Desa Waturoyo, Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati, Jawa Tengah itu tak mampu menyembunyikan rasa suka citanya. Berkali-kali Mbah Rebi, panggilan akrab janda tua itu, mengucapkan terima kasih kepada empat petugas, masing-masing Yahmad ali, Suhariyanto, Saefudin dan Dwi Sudarmono yang datang ke rumahnya.
“Matur nuwun Nak,” ucap Mbah Rebi berkali-kali saat dikunjungi di rumahnya, Selasa (1/10/2019) siang.
Salah seorang petugas PKH Kecamatan Margoyoso, Yahmad ali mengatakan telah mendata Mbah Rebi dan mengupayakan agar wanita itu dapat segera memperoleh bantuan sosial. Timnya, kata Ali, akan berkoordinasi dengan pemerintah desa, agar pelaksanaannya tidak memakan waktu lama.
“Kita sudah cek lokasi dan memperoleh data. Akan kita koordinasikan dengan pihak desa supaya realisasinya bisa sesegera mungkin,” kata dia.
Ali mengaku memperoleh informasi terkait Mbah Rebi dari seorang petugas PKH bernama Jatmiko yang kini bertugas di Kecamatan Trangkil, Pati. Setelah diinfokan, tim PKH Margoyoso lantas berkoordinasi dengan Dinas Sosial.
“Setelah kita koordinasikan, pihak dinas meminta untuk langsung ditangani. Tim langsung terjun ke lapangan dan mendatangi lokasi,” lanjut Ali.
Saat dikonfirmasi, Kabid Pemberdayaan Sosial Dra. Tri Haryumi M.Si., menyatakan pihak dinas selalu menindak lanjuti setiap pengaduan yang datang. Tri menjelaskan, setelah masalah yang muncul akan segera ditinjau dan dipelajari, agar solusi yang diberikan benar-benar tepat.
“Kita upayakan agar setiap permasalahan yang muncul segera ditinjau dan ditindak lanjuti secepat mungkin,” ujar Tri.
Sebelumnya, Mbah Rebi mengeluh lantaran tak pernah menerima bantuan sosial (bansos). Ia mengaku sedih setiap mendengar tetangganya membicarakan bansos pemerintah yang tak pernah ia rasakan. Wanita tua yang hidup sebatang kara itu bahkan beranggapan pemerintah desa tidak menganggap dirinya sebagai warga.
“Buktinya, pemdes tak pernah mempedulikan warga miskin yang hidup sendiri seperti saya,” kata Mbah Rebi saat dikunjungi 5NEWS.CO.ID beberapa hari lalu.(dwi)