
Pekanbaru, 5NEWS.CO.ID, -Emak-emak yang lagi berfoto selfie di lokasi kebakaran hutan mendapat kecaman keras dari Netizen. Tindakan emak-emak ini sangat menyindir Jokowi. Di sebuah akun media memposting, sekelompok emak-emak yang hendak mengunjungi kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Apa sih maksud mereka? Mereka memang sengaja mengunjungi karhutla. Mereka bereksis foto selfie berpakaian putih ala Jokowi di lahan hutan yang terbakar. Kerudung yang mereka kenakan warna hitam. Mereka difoto dengan posisi seperti mengantre.
Dalam aksi postingannya, mereka berpose sedang melihat karhutla. Dan mata mereka tertuju pada satu titik. Uniknya lagi mereka berpose dengan keadaan tangan dikepal dibelakang. Sama seperti pose Jokowi saat meninjau lokasi kebakara. Posisi masing-masing berpencar. Mereka juga memamerkan sepatu mereka kotor setelah mengunjungi karhutla.
Netizen mengecam aksi emak-emak tersebut. Pose emak-emak ini menyindir Jokowi. Dan mereka dinilai tidak patut. Ada yang mengecam mereka adalah emak-emak Taliban. Disaat para petugas dan warga sekitar matian-matian memadamkam api karhutla emak-emak tersebut malah menjadikan lokasi karhutla sebagai obyek postingan. Kenapa mereka tidak ikut membantu memadamkan api kebakaran, malah asyik berposting.
Padahal Presiden Jokowi beserta rombongan langsung mengunjungi lokasi kebakaran hutan dan lahan di kawasan Pelalawan, Riau, Selasa (18/9). Wilayah yang terbakar ini harus dijangkau dengan menggunakan helikopter kemudian naik mobil dan berjalan kaki. Otomatis sepatu mereka menjadi kotor. Sepatu presiden dan para menteri yang semula tampak bersih berubah menjadi kotor dan berdebu. Sesampai dilokasi Jokowi langsung ketengah-tengah lahan yang terbakar tanpa menggunakan masker. Jokowi sedih melihat lokasi di karhulta Riau.
Jokowi mengatakan, penanganan karhutla harus diawali pencegahan, langkah ini efektif dan tidak membutuhkan banyak biaya. Tapi kalau sudah terjadi saperti ini akan sangat sulit untuk penanggulangnnya. Dan juga hal ini merupakan suatu pekerjaan yang luar biasa. Karena harus mengerahkan banyak sumber daya semisal TNI, Polri dan personal gabungan lainnya untuk memadamkan api karhutla. (DBS/end)