
Yogyakarta, 5NEWS.CO.ID, – Sejumlah kampus besar di Yogyakarta telah memutuskan untuk melakukan perkuliahan secara online dalam mengantisipasi merebaknya virus corona.
Namun Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X mengkhawatirkan efek dari langkah tersebut.
Menurut Sultan kampus yang menerapkan kuliah online selama 2 minggu guna memotong penyebaran virus corona, tidak masalah. Justru yang dikhawatirkannya adalah para mahasiswa ini malah bepergian ke tempat umum, dimana risiko terjangkit COVID-19 tinggi.
“Pertanyaan saya dengan minggu itu mereka di Yogya atau pulang? Saya khawatir tetap di Yogya bukan pulang biarpun kuliahnya online,” kata Sultan, Minggu (15/3/2020).
“Sekarang kalau tidak pulang di rumah, apa malah pergi-pergi kemana. Kami memantaunya susah, sedangkan harapan kami kalau dia pulang ke daerah asal tidak masalah. Beban corona di Yogya kan kecil kalau dia pulang,” lanjutnya.
Sementara Rektor UGM, Panut Mulyono dalam keterangan tertulis menyatakan untuk menggantikan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di dalam kampus dan kelas dengan metode KMB dalam jaringan (daring) dan atau menggunakan metode lain untuk menjamin kelanjutan proses dan mutu pembelajaran di mulai pada Senin 16 Maret 2020, Sabtu (14/3) lalu.
Diketahui beberapa kampus sudah menerapkan pernyataan tersebut. Seperti Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY), Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta (UADY) dan lainnya. (sari)