Kapal Feri Penyeberangan Bardan-Siantan Mulai Beroperasi

Kapal Feri Penyebrangan Bardan-Siantan Mulai Beroperasi
Kapal feri penyeberangan Bardan-Siantan, Pontianak, Kalimantan Barat. Foto istimewa

Pontianak, 5NEWS.CO.ID,-  PT. Jembatan Nusantara mulai mengoperasikan Kapal Feri penyeberangan Bardan – Siantan pada Senin (15/3/2021) pukul 10.00 WIB. Bagian geladak kapal mampu menampung puluhan orang. Waktu tempuh penyeberangan juga lebih singkat menjadi sekitar 10-15 menit saja. Kapasitas penumpang terlihat lebih banyak jika dibanding dua kapal milik PT. ASDP yang putus kerja sama dengan Pemkot Pontianak.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Pontianak, Utin Srilena Candramidi menyatakan bahwa layanan penyeberangan Bardan – Siantan sudah dapat dinikmati oleh masyarakat. Utin mengatakan uji coba pengoperasian kapal feri milik PT Jembatan Nusantara (JN), berjalan dengan baik. Ia berpesan agar pihak pengelola memperhatikan keselamatan penumpang.

“Hari ini kapal feri Jembatan Kapuas sudah mulai beroperasi dan memberikan pelayanan pada masyarakat melalui jalur sungai. Pesan saya, paling penting adalah bagaimana mengutamakan keselamatan penumpang,” kata Utin, Senin (15/3) di Pontianak.

Anggota Komisi II DPRD Kota Pontianak, Hardianto, menerangkan kapal ini kapasitasnya lebih besar jika dibandingkan yang lama. Kapal milik ASDP hanya 190 GT, sedangkan milik Jembatan Nusantara mencapai 404 GT. Waktu tempuh penyeberangan juga lebih cepat dari kapal sebelumnya.

Hardianto berharap, dengan pengoperasian kapal milik Jembatan Nusantara, juga berdampak signifikan pada pendapatan asli daerah. Target PAD dari sektor penyeberangan Bardan-Siantan bisa mencapai Rp2,2 miliar.

“Kalau yang lalu itu sekitar satu miliar. Mudah-mudahan bisa tercapai,” ujarnya. 

Diharapkan, beroperasinya layanan penyeberangan feri Bardan-Siantan juga berdampak pada pertumbuhan perekonomian disekitar lokasi itu. Sejumlah pedagang dijejeran kios tak jauh dari penyeberangan feri Bardan-Siantan mengungkapkan selama hampir satu bulan pendapatan para pedagang di lokasi tersebut anjlok drastis akibat tidak beroperasinya feri penyeberangan.(MUSHA)