
Pati, 5NEWS.CO.ID,- Musim kemarau di tahun 2023 ini membuat fenomena kekeringan terjadi diberbagai daerah Kabupaten Pati. Tak luput wilayah Juwana juga terdampak.
Kekeringan tersebut juga mempengaruhi kualitas dan kuantitas air Sungai Silugonggo. Bahkan saat ini air laut pasang banyak yang masuk ke sungai, sehingga menyebabkan kadar asin meningkat.
Hal ini tentunya berpengaruh terhadap pengolahan air bersih. Dengan tingginya kadar garam di sungai Juwana saat ini membuat pendistribusian air bersih ke masyarakat terhambat.
Direktur PDAM Pati, Bambang Soemantri mengatakan dengan kondisi ini salah satu unit produksi tidak beroperasional, sehingga distribusi air bersih ke pelanggan khususnya pelayanan Pati bagian timur mengalami penurunan yang cukup signifikan.
“Air asinnya sudah naik, tidak bisa diolah artinya off tidak operasional kita dari air sungai Juwana,” kata Bambang saat dikonfirmasi, Jumat (8/9/2023).
Menanggapi hal ini, pihaknya melakukan pendistribusian air bersih di musim kemarau sejauh ini dengan mengupayakan cara pemberlakukan sistem gilir.
“Untuk wilayah lain, cabang kita ada lima. Yang kondisinya harus digilir itu ada tiga cabang khususnya wilayah timur, antara lain cabang Pati 2, cabang Pati 3, dan cabang Pati 4, itu semuanya kita gilir,” terangnya.
Namun untuk wilayah ujung atau pelosok yang belum mendapatkan aliran air maka akan dikirim melalui air tangki, yang disalurkan melalui pipa PDAM di wilayah Juwana.
“Untuk wilayah-wilayah pelayanan ujung yang belum mendapatkan aliran air, kita upayakan dengan cara mengirim air, tapi akan kita sambungkan melalui pipa PDAM,” ujarnya.
Pihaknya menyebut jika penyaluran air bersih belum bisa merata sesuai yang diharapkan, sebab masih ada sejumlah desa di Juwana dan Jakenan yang terkendala.
“Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya atas kekurangan pelayanan kami dalam menyalurkan air bersih kepada pelanggan dan semoga saja segera ada hujan, kalau tidak ada hujan akan lebih parah untuk kebutuhan air, dan kasihan masyarakat yang terdampak kekeringan” tutupnya. (hus)