Jelang Pilpres 2020 Amerika, Trump Sebut Rivalnya ‘Proyek Urukan’ dan Tak Akan Menang

Foto ABC News

Washington, 5NEWS.CO.ID,- Presiden AS Donald Trump menyebut kandidat presiden Demokrat Joe Biden, sebagai ‘proyek reklamasi’ atau ‘proyek urukan’ yang tidak akan menang dalam pemilihan 2020. Mantan wakil presiden AS Joe Biden rencananya akan maju sebagai rival Trump pada pemilu tahun depan. Trump sering mengejek Biden sejak maju sebagai kandidat presiden pada awal tahun lalu.

Baca Juga:

“Joe Biden adalah proyek reklamasi. Beberapa hal tidak bisa diselamatkan. China dan negara-negara lain yang telah menipu kami selama bertahun-tahun memohon padanya. Dia meninggalkan militer kita, penegakan hukum kita, dan perawatan kesehatan kita. Menambahkan lebih banyak utang daripada gabungan semua Presiden lainnya. Tidak akan menang!” tulis Presiden AS itu, di akun Twitternya, Sabtu (6/7/2019) kemarin.

https://platform.twitter.com/widgets.js

Trump yang diusung Partai Republik sering menyerang Biden sejak mantan wakil presiden AS itu secara resmi mengumumkan pencalonannya awal tahun lalu. Sebelumnya, Trump sering mengejek Biden dengan berbagai sebutan seperti ‘proyek urukan’, ‘Joe yang suka ngantuk’ ‘Si IQ rendah’ dan lainnya.

Dalam sebuah wawancara dengan CNN, Biden mengaku bahwa Trump adalah pengganggu yang dulu selalu mengolok-oloknya ketika dia masih kecil dan gagap.

“Saya akan menampar mulutnya,” ujar Biden kepada CNN Jumat (5/7) lalu.

Membalas tuduhan Biden, Trump membantah bahwa ia seorang pengganggu. Trump bahkan menyandingkan Biden dengan Obama dan menyebut mereka berdua sebagai kekacauan ‘Obama-Biden’.

Sementara  Biden dalam wawancaranya dengan reporter CNN Chris Cuomo memperingatkan para pemilih bahwa Donald Trump akan menghancurkan NATO jika terpilih kembali.

“Saya katakan begini: jika dia memenangkan pemilihan kembali, saya berjanji kepada Anda, tidak akan ada NATO dalam empat tahun atau lima tahun,” kata Biden.

“Menurut anda, tidak akan ada lagi NATO jika dia terpilih kembali?” Cuomo bertanya.

“Tidak ada lagi NATO,” tegas Biden.(hsn)