
Wonosobo, 5NEWS.CO.ID,- Pemilihan kepala daerah (Pilkada) pada tanggal 9 Desember 2020 mendatang kian mendekat. Pasangan calon bupati dan wakil bupati H. Afif Nurhidayat, S.Ag. dan Drs. H. Muhammad Albar, M.M. akan melawan kotak kosong. Sejumlah relawan kotak kosong sudah mendeklarasikan kemenangan sebelum hari H.
Relawan yang tergabung dalam Barisan Pejuang Kotak Kosong (Baju Koko) dan Aliansi Masyarakat Peduli Demokrasi (AMPD)mengklaim telah mendeklarasikan kemenangan kotak kosong di 15 kecamatan dan 265 desa di Kabupaten Wonosobo. Mereka menilai, calon tunggal yang didukung oleh 7 partai dengan 35 kursi di DPRD setempat mengindikasikan demokrasi di Wonosobo yang tidak sehat.
Ketua Koordinator Relawan, Muntako, menganggap adanya indikasi pengebirian demokrasi di Pilkada Wonosobo 2020. Para relawan, kata dia, khawatir kemenangan calon tunggal ini akan memunculkan oligarki kekuasaan antara lembaga eksekutif dan legislatif. Apalagi paslon Afif-Albar ini sebelumnya juga menjabat sebagai ketua dan wakil DPRD Wonosobo.
“Kami menginginkan Wonosobo yang lebih baik,” ujar Muntako kepada 5NEWS.CO.ID, Rabu (2/12/2020) sore.
“Kotak kosong telah dideklarasikan di 15 kecamatan di Wonosobo atas perjuangan kelompok relawan Baju Koko dan AMPD. Dan saya juga sudah menyiapkan 312 relawan untuk memantau jalannya pemilihan di 265 desa. Jadi, 312 relawan ini akan melakukan pengawasan selama 3 hari yaitu pada hari H-nya, serta 1 hari sebelum dan sesudah hari H,” ungkapnya.
Saat debat publik, Selasa (1/12) malam, pasangan calon bupati dan wakil bupati Wonosobo tampak yakin akan memenangkan suara warga Wonosobo. Kedua paslon tersebut memaparkan visi misi dan mengungkapkan sejumlah janji politik.
Pada waktu yang hampir bersamaan, sejumlah relawan dari kalangan aktivis muda, santri dan ulama yang tergabung dalam Baju Koko justru mendeklarasikan kemenangan kotak kosong. Selain itu, sekelompok aktivis muda yang tergabung dalam AMPD juga gencar mengkampanyekan hal yang sama.(AM)