
Jakarta, 5NEWS.CO.ID, – Usulan jabatan Presiden selama tiga periode dinilai oleh Akademisi Rocky Gerung tidak memahami ide demokrasi.
Menurut Rocky, tidak ada sirkulasi kepemimpinan jika presiden menjabat selama tiga periode atau 15 tahun. Ia menyebut itu usulan dungu.
“Soalnya dia nggak ngerti ide demokrasi. Demokrasi artinya pembatasan kekuasaan. Supaya apa? Supaya terjadi sirkulasi elite. Tiga periode membatasi kekuasaan nggak? Nggak. Sirkulasi jadi? Nggak,” jelas Rocky, Senin (26/11/2019).
“Jadi 15 tahun tidak ada sirkulasi elite. Artinya dungu cara berpikir demokrasinya, dia nggak ngerti apa yang diusulkan,” kata Rocky di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Sementara itu dari pihak MPR dalam menanggapi kabar tersebut menegaskan bahwa usulan jabatan presiden menjadi tiga periode bukan dari MPR.
Menurut Wakil Ketua MPR Arsul Sani, wacana penambahan masa jabatan presiden berasal dari pihak luar. MPR hanya mengusulkan perubahan terkait masa jabatan presiden. Masa jabatan presiden diusulkan menjadi satu kali saja atau bahkan tiga kali jabatan.
“Kami menjadwalkan dalam MPR periode sekarang, dua tahun pertama meminta aspirasi publik. Kami sedang bersiap merancang bagaimana sih sarana-sarana yang akan kami gunakan untuk menjaring aspirasi publik, tiba-tiba sudah ada yang bicara tentang perubahan masa jabatan presiden. Jadi itu dari pihak luar,” ungkap Arsul, Minggu (24/11/2019). (end)