Iran dan Hamas Palestina Sepakat Saling Dukung Melawan Musuh Bersama

Teheran, 5NEWS.CO.ID,- Pemimpin Iran, Ayatullah Ali Khamenei dalam pesannya saat bertemu utusan Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas), pada Senin (22/07/2019), bahwa membela Palestina bagi Iran merupakan bagian dari aqidah, maka Iran tidak akan meninggalkan Palestina sampai bebas merdeka dari cengkraman Israel.

“Salah satu alasan permusuhan terhadap Republik Islam Iran adalah masalah Palestina, namun semua permusuhan dan tekanan itu tidak akan membuat Iran mundur dari sikapnya terkait Palestina, karena mendukung Palestina adalah masalah agama dan keyakinan,” kata pemimpin yang juga ulama itu.

Wakil Hamas, Saleh Alarouri, pada kesempatan itu menyatakan bahwa Palestina akan berdiri di barisan terdepan dalam membela Iran dari serangan Amerika Serikat maupun Rezim Zionis Israel.

“Kami selaku gerakan perlawanan dan gerakan Hamas mengungkapkan solidaritas kami dengan Republik Islam Iran, menegaskan bahwa segala bentuk agresi terhadap Iran sebenarnya merupakan agresi terhadap Palestina dan kubu perlawanan. Kami berada di barisan terdepan dalam membela Iran.” tegasnya.

Alarouri dalam kunjungannya ke negri Mullah itu juga menyampaikan salam dan ucapan selamat dari Ketua Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh dan rakyat Palestina.

“Sebagaimana Yang Mulia singgung, kami berkeyakinan bahwa sesuai dengan janji ilahi, Alquds dan Palestina akan bebas dari cengkraman Zionis, dan semua mujahidin dan umat Islam akan mendirikan shalat di Masjid Alaqsa,” katanya

Hamas dan Palestina, akunya, memuji ketegasan pendiri Republik Islam Iran Almarhum Imam Khomaini dalam membela Palestina, baik sesudah maupun sebelum revolusi Islam Iran tahun 1979.

Alarouri juga melaporkan kondisi kemampuan pertahanan para pejuang Palestina. Kemajuan yang telah dicapai Hamas dan faksi-faksi perlawanan Palestina dewasa ini tidak dapat dibandingkan dengan kondisi sebelumnya.

“Sekarang semua wilayah pendudukan dan markas-markas utama dan sensitif kaum Zionis berada dalam jangkauan rudal Palestina,” akunya.

Salah satu praksi perlawanan rakyat Palestian itu juga menegaskan bahwa upaya Amerika dalam ‘Perjanjian Abad Ini” dalaam menyelesaikan krisis Timur Tengah merupakan konspirasi paling berbahaya untuk Palestina. (mas)