Insiden Pembacokan Pendekar di Solo, Dewan Pusat PSHT Madiun: Jangan Terprovokasi

Insiden Pembacokan Pendekar di Solo, Dewan Pusat PSHT Madiun: Jangan Terprovokasi
Gambar tangkapan layar konvoi massa pendekar PSHT di jalan Kota Solo, Selasa (15/9/2020) malam.

Pati. 5NEWS.CO.ID,- Dewan Pusat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Madiun mengimbau agar jangan terprovokasi insiden pembacokan yang menimpa warganya. Dewan Pusat juga menekankan agar para pendekar tetap diam di rumah dan menyerahkan perkara tersebut kepada aparat.

Anggota Dewan Pusat PSHT Pusat Madiun Andreas Ekasakti Yudiawan SE. menerangkan bahwa kejadian di Solo tak dapat digeneralisir lantaran belum ada kejelasan tentang siapa pelakunya. Menurut Andreas, organisasi besar seperti PSHT bisa saja diprovokasi untuk dibenturkan dengan pihak lain.

“Bisa saja ini grand desain untuk membenturkan SH Terate dengan pihak lain menjelang Pilkada Solo dan Nasional,” kata Andreas melalui pesan singkat, Kamis (17/9/2020) malam.

“Para dulur-dulur harus tenang. Serahkan pada aparat hukum. Warga SH Terate tetap diam di rumah, tidak perlu melakukan pergerakan. Jangan kita mudah di hasut. Kita jaga NKRI dengan baik supaya tetap damai,guyub dan rukun,” tutur dia.

Dewan Pusat berpesan agar warga PSHT menjaga marwah organisasi dan tak mudah diprovokasi oleh pihak-pihak yang belum jelas. Andreas juga menyampaikan agar selalu menjaga kesatuan dan persatuan antar sesama anak bangsa.

“Semoga selama matahari masih bersinar dan bumi masih dihuni manusia, persaudaraan SH Terate tetap jaya, kekal abadi selama-lamanya,” ujarnya.

Andreas menerangkan, ajaran Setia Hati Terate adalah mendidik manusia berbudi luhur, tahu benar dan salah serta beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa tanpa memandang suku, agama,ras dan antar golongan. Hal itu diajarkan tanpa membedakan hegemoni dunia tanpa memandang siapa kamu dan siapa aku.

“Karena semua makhluk Tuhan. Yang penting siapapun masuk ke SH Terate adalah mahluk beriman. Di sini SH Terate bersifat universal,” tandasnya.

“Siapapun boleh masuk karena di sini mengajarkan ilmu kehidupan untuk kemanusiaan. Untuk Memayu Hayuning Bawana, dimana (warga PSHT) selalu ikut menjaga kedamaian dan ketentraman dunia,” lanjut Andreas.

Di tengah situasi pagebluk, Dewan Pusat PSHT Madiun mengajak untuk lebih banyak bertafakur dan berdoa kepada Sang Maha Kuasa agar bangsa Indonesia dan semua umat manusia terhindar dari COVID-19. Ia berharap pandemi segera hilang dari Bumi Nusantara.

Sebelumnya, pendekar perguran silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dibacok gerombolan pria bercadar di Mojosongo, Kecamatan Jebres, Surakarta. Empat anggota perguruan silat itu dilaporkan menderita luka-luka akibat sabetan benda tajam.(hsn)