Inggris Anugerahi Tokoh Separatis Papua Benny Wenda Honorary of Freedom

London, 5NEWS.CO.ID,- Tokoh gerakan separatis Papua Barat Benny Wenda dan keluarganya mendapatkan suaka politik dari Kerajaan Inggris pada tahun 2002 silam. Ketua United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) ini menerima penghargaan tertinggi Honorary of Freedom dari Dewan Kota Oxford Kerajaan Inggris.

Hal itu tentu saja sangat menyesakkan bagi pemerintah Indonesia. Mengingat sepak terjangnya yang ingin memerdekakan Papua Barat.

Baca Juga:

Menurut siaran pers, Senin (15/7/2019), Asia Pacific Report melansir bahwa Benny Wenda menetap di kota itu setelah membaca buku “Poisoned Arrows” karya George Monbiot, seorang penduduk Oxford yang pertama kali mengungkap kisah orang – orang suku di Papua Barat dari tanah leluhur mereka.

Tinggal bersama keluarganya di Oxford dan aktif berkampanye untuk kemerdekaan Papua Barat di Parlemen Inggris, Eropa dan PBB, pada tahun 2017 Benny Wenda diangkat sebagai Pemimpin ULMWP (Serikat Gerakan Pembebasan untuk Papua Barat).

“Ketika saya melarikan diri dari penjara di Papua Barat tahun 2002, Oxford adalah salah satu tempat pertama di dunia yang menyambut saya dan keluarga,” katanya.

“Saya diberi suaka di Inggris dan menjadikan Oxford rumah saya. Oxford adalah yang pertama kali mendengar seruan rakyat Papua atas keadilan, hak asasi manusia dan penentuan nasib sendiri. Penghargaan ini menunjukkan bahwa orang – orang Oxford mendengar dan merespons, terima kasih banyak,” ujarnya.

“Orang – orang Papua Barat tahu bahwa perjuangan kami bukan hanya masalah bagi orang Papua Barat sekarang, tapi telah menjadi masalah yang menyentuh hati ribuan orang di seluruh dunia. Pelarian membawa saya ke sini dari hutan Papua Barat dan bagian dalam sel penjara di Indonesia.”

“Kami bekerja untuk menyelesaikan perjalanan kami yang panjang. Sampai kita dapat kembali ke Papua Barat yang merdeka, saya dan keluarga benar – benar bebas,” terangnya.

Pemimpin Dewan Kota Oxford, Susan Brown mengatakan, “Sejak Benny Wenda menjadikan Oxford sebagai rumah dan markasnya untuk berkampanye bagi rakyat Papua Barat, penduduk Oxford dan Dewan Kota telah mengambil alasannya sendiri.”

Dia juga menambahkan,”Kami sangat senang memberikan kehormatan ini kepada seorang warga Oxford yang telah berkampanye tanpa kenal lelah atas nama rakyatnya, kata dia.(h@n)