
Jakarta, 5NEWS.CO.ID,- Penggunaan vaksin virus corona yang diproduksi AstraZeneca asal Inggris dihentikan untuk sementara. Hal ini dilakukan adanya laporan dari beberapa orang pasca menerima vaksin mengalami pembekuan darah.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dr dr Maxi Rein Rondonuwu, DHSM, MARS menjelaskan vaksin Astrazeneca belum didistribusikan. Pihak BPOM dan ITAGI tengah mengkaji laporan tersebut.
“Kami masih menunggu kajian dari BPOM,” ujar Maxi, Senin (15/3/2021).
Ia mengatakan pengkajian terkait laporan pembekuan darah di negara Eropa penting dilakukan meski vaksin AstraZeneca sudah mendapat izin penggunaannya dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
WHO sendiri baru-baru ini menekankan tidak ada alasan untuk berhenti memberikan vaksin Covid-19 AstraZeneca kepada masyarakat.
Saat ini komite penasihat vaksin sedang memeriksa data keamanan yang masuk. WHO menekankan bahwa tidak ada hubungan sebab akibat antara vaksin dan pembekuan darah.
“Kita harus terus menggunakan vaksin AstraZeneca, tidak ada indikasi untuk tidak menggunakannya. AstraZeneca adalah vaksin yang sangat baik, seperti juga vaksin lain yang sedang digunakan,” kata Juru Bicara WHO Margaret Harris dikutip dari AFP.
Sementara AstraZeneca menyatakan belum menemukan bukti peningkatan risiko emboli paru atau trombosis vena dalam data keamanannya yang terdiri lebih dari 10 juta catatan.
Diketahui beberapa negara seperti Denmark, Islandia, Norwegia, Thailand dan Bulgaria menangguhkan sementara penggunaan vaksin AstraZeneca karena bermasalah dengan kesehatan. (sari)