Indonesia Dukung Pekerja Palestina di Forum ILO

Jakarta, 5NEWS.CO.ID,- Indonesia mengecam aksi blokade Israel di Tepi Barat dan Jalur Gaza. Blokade Israel di kedua wilayah itu telah menyebabkan krisis ekonomi dan ketenagakerjaan yang sangat parah bagi warga Palestina.

Hal itu diungkapkan oleh Duta Besar Indonesia untuk Swiss, Hasan Kleib dalam acara International Solidarity Meeting with the People and Workers of Palestine di Jenewa, Swiss.

“Indonesia mengecam keras aksi blokade Israel tersebut dimana telah mengakibatkan krisis ekonomi dan ketenagakerjaan yang sangat parah,” kata Hasan, melalui siaran pers yang diterbitkan oleh Kementerian Ketenagakerjaan, Sabtu (15/6/2019)

Aksi blokade Israel, menurut Hasan, juga menyebabkan Palestina mengalami penurunan tingkat partisipasi kerja yang menempatkan negara itu berada di urutan 10 negara paling rendah dari 189 negara yang ada di dunia.

Dalam pidatonya, Hasan merasa prihatin mendapati banyak laporan yang menunjukkan para pekerja Palestina mengalami berbagai perlakuan yang buruk serta pelangggaran hak-hak ketenagakerjaan di Israel.

Israel banyak melakukan eksploitasi dan pelecehan terhadap tenaga kerja Palestina. Selain itu, Israel juga mengabaikan hak-hak pekerja Palestina seperti tempat kerja yang sangat buruk, perlindungan kecelakaan kerja serta pembayaran upah di bawah minimum.

Untuk itu, dia mendesak agar Israel menghormati dan menerapkan prinsip-prinsip dasar dan hak-hak ketenagakerjaan warga Palestina.

“Rakyat Palestina, terutama di wilayah Gaza, tentunya terpaksa harus mencari kerja di Israel karena tidak ada pilihan lain mengingat tingkat pengangguran yang sangat tinggi,” kata Hasan.

Dalam acara tersebut ia menyatakan bahwa Indonesia kembali menyuarakan solidaritas terhadap para pekerja Palestina, dan menyatakan kesiapan untuk memberikan dukungan dalam program pengembangan kapasitas.

Selain itu, Indonesia mendorong ILO untuk terus mendukung Palestina mencapai kerja layak bagi semua, dan semua pihak terkait, termasuk para pekerja dan pengusaha, perlu untuk memperkuat koordinasi dan dialog guna memastikan perlindungan dan kesejahteraan para pekerja Palestina.(ANTARA/hsn)