Hampir 70 Persen Wilayahnya Zona Merah, Bupati Pati: Tidak Ada yang Kebal COVID-19

Hampir 70 Persen Wilayahnya Zona Merah, Bupati Pati: Tidak Ada yang Kebal COVID-19

Pati, 5NEWS.CO.ID,- Hampir 70  persen wilayah Kabupaten Pati, Jawa Tengah ditetapkan sebagai daerah rawan penularan virus corona. Per hari ini, Selasa (2/9/2020) sebanyak 14 dari total 21 atau sekitar 66% kecamatan di Pati berstatus zona merah. Selain pasien positif, angka kematian juga masih menunjukkan peningkatan. Bupati Pati Haryanto menyatakan tidak ada yang kebal terhadap Corona Virus Desease 2019 (COVID-19).

Data situs Pati Tanggap COVID-19 pada hari ini menampilkan data sebanyak 14 kecamatan zona merah. Keempat belas kecamatan tersebut, masing-masing Kecamatan Dukuhseti, Tayu, Gunungwungkal, Margoyoso, Trangkil, Tlogowungu, Margorejo, Pati, Juwana, Jaken, Jakenan, Winong, Tambakromo dan Kayen.

Dua kecamatan, yakni Kecamatan Sukolilo dan Gabus berwarna kuning yang menandakan adanya kasus suspek (PDP). Daerah dengan kasus masih konfirmasi (OTG) berwarna pink masing-masing disandang oleh Kecamatan Pucakwangi, Batangan dan Wedarijaksa. Sementara 2 kecamatan lainnya, yaitu Kecamatan Gembong dan Cluwak dinyatakan bebas dari kasus COVID-19 dengan warna abu-abu.

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Pati Haryanto meminta masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan. Ia menilai kunci dari hilangnya pandemi ada pada kedisiplinan warga. Bupati Pati itu juga mengimbau warga untuk bersabar dalam menghadapi wabah corona.

“Kita harus bersabar menghadapi pandemi ini. Kuncinya terdapat pada diri kita,” ujar Haryanto saat membuka Sosialisasi Perbup No. 49 Tahun 2020 tentang Pedoman Menuju Tatanan Normal Baru, Selasa (1/9) di Pendopo Kecamatan Juwana.

Bupati Pati itu juga menegaskan tidak ada yang kebal terhadap virus corona. Oleh karenanya, ia mengimbau untuk menjaga diri dan lingkungan agar tidak tertular. Peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah, katanya, bertujuan untuk menyelamatkan warga agar tidak tertular COVID-19.

“Siapapun tidak bisa kebal dari corona,” tegas dia

Hindari kerumunan yang melibatkan masyarakat di luar wilayah. Jangan lupa mencuci tangan dan jaga jarak. Bagaimana supaya tidak tertular, mulai dari tempat pariwisata, tempat hiburan, semuanya sudah atur dalam Perbup,” tuturnya.

Menurut Bupati, banyak masyarakat yang tidak taat peraturan. Hal itu menjadikan terus meluasnya daerah rawan penularan dengan munculnya klaster-klaster baru.

Dalam kesempatan itu, Haryanto juga menyatakan telah mengizinkan aktivitas warga secara tatap muka. Dengan syarat, kegiatan tersebut telah memperolah izin dari kewenangan setempat dan mematuhi protokol kesehatan. Bupati menyebut, untuk sementara izin akan diberikan bagi kegiatan secara terbatas.(hsn)