Hamas: Kami Tidak Berhenti sampai Yerusalem dan Masjid Al Aqsa Dibebaskan

Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh. Foto Press TV.

Gaza, 5NEWS.CO.ID,- Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, menegaskan bahwa Hamas bertekad memulihkan hak bangsa Palestina atas kota suci al-Quds. Haniyeh bahkan menyebut Hamas tak akan ‘beristirahat’ sebelum tekadnya tercapai meski agresi rezim Israel terus meningkat.

“Kami tidak akan berisitirahat sampai al-Quds dan Masjid al-Aqsa dibebaskan,” kata pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, dikutip dari Al Jazeera, Sabtu (15/5/2021) malam. 

“Generasi Palestina saat ini mampu melakukannya,” imbuhnya.

Pada kesempatan berbeda, Haniyeh menandaskan bahwa pihaknya telah berulang kali memperingatkan Israel agar tidak menyentuh Masjid Al-Aqsa. Ia menyebut bahwa Masjid al-Aqsa adalah kiblat, identitas, keyakinan serta dasar bagi perjuangan Hamas.  

Dia mengatakan Masjid Al-Aqsa adalah “garis merah” (batas kesabaran) kelompok itu dan mengatakan kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk tidak bermain-main dengan api.

“Yerusalem dan Masjid Al-Aqsa menjadi dasar perjuangan melawan Zionisme,” kata Haniyeh, seperti dikutipi Anadolu Agency, Minggu (16/5/2021).

Menurut Haniyeh, serangan Hamas berhasil ‘memaksa’ Tel Aviv memberlakukan jam malam di seluruh wilayah pendudukan. Dia mengklaim bahwa Hamas tetap tumbuh dan menjadi besar meskipun Israel memblokade Gaza selama lebih dari 15 tahun.

“Perlawanan tidak akan pernah mundur, dan akan terus menjadi pedang dan perisai dalam mempertahankan al-Quds dan Masjid al-Aqsa,” kata pemimpin Hamas.

Seperti diberitakan, rezim Israel menyerang ribuan jemaah di komplek Masjid Al-Aqsa dan mengusir warga Palestina dari lingkungan Sheikh Jarrah al-Quds dari rumah-rumah mereka pada akhir bulan Ramadhan lalu.

Merespon tindakan Israel, kelompok perlawanan Palestina ini bangkit dan melakukan serangan dari Gaza, tempat bermarkasnya Hamas. Sejak Senin, (10/5/2021) militer Israel melakukan serangan membabi buta yang menewaskan ratusan warga sipil Palestina termasuk wanita dan anak-anak.

Puluhan warga Palestina tewas dalam serangan militer Israel yang menargetkan Tepi Barat. Sementara serangan rezim Zionis di Gaza menyebabkan 139 orang gugur, termasuk 39 anak-anak dan 22 wanita.

Otoritas Palestina di Gaza, melalui Salameh Marouf, mengatakan, Israel melakukan 300 serangan udara terhadap Gaza dalam satu malam saja. Kerusakan yang terjadi di wilayah itu, kata Salameh, hingga saat ini diperkirakan mencapai $ 260 juta.(Press TV/hsn)