
Seoul, 5NEWS. CO. ID, – Pada akhir Februari lalu, Korea Selatan adalah negara yang paling parah terdampak wabah virus corona di luar China. Ribuan kasus positif covid-19 terkait dengan para anggota sebuah sekte keagamaan di Kota Daegu.
Jumlah kematian akibat covid-19 di negara berpenduduk 52 juta jiwa itu mencapai 262 orang. Sedangkan di Inggris yang berpenduduk 67 juta jiwa, lebih dari 34.000 orang meninggal dunia.
Justin Fendos, profesor biologi sel di Universitas Dongseo, Kota Busan, Korsel mengungkapkan mengenai operasi pelacakan kasus covid-19.
Fendos menjelaskan ada tiga tipe informasi yang digunakan di antaranya transaksi kartu debit, riwayat lokasi ponsel, dan pergerakan jaringan kamera.
Kumpulan informasi ini dipakai untuk melacak keberadaan seseorang yang terlular serta menelusuri pergerakannya pada hari-hari sebelum dia teruji positif.
Pelacakan ini kurang mendapat tentangan dari khalayak, sesuatu yang disebut Prof Fendos berakar dari budaya.
“Orang Korea Selatan sangat enggan hal yang dapat melukai orang lain. Ada pula pemahaman hierarki sehingga rakyat jelata cenderung percaya apa yang diperintahkan pemerintah kepada mereka, “ kata Prof Fendos, Minggu (17/5/2020) kemarin. (putra)