
Jakarta, 5NEWS.CO.ID, – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berencana membuka kembali sekolah pada Juli mendatang.
Namun pengamat pendidikan dari Universitas Yarsi, Fasli Jalal menyarankan agar seluruh siswa dan tenaga pendidik melakukan pemerikasaan virus corona (COVID-19) secara berkala jika kegiatan belajar mengajar dilakukan kembali, dan jangan sampai ada masalah biaya pemeriksaan.
Hal ini mengingat usia siswa yang masih muda rentang menjadi pembawa virus yang masih efektif.
“Justru karena dia muda punya daya tahan, dia bisa terinfeksi tanpa diketahui, tanpa gejala dan celakanya setelah masa inkubasi menularkan orang-orang dirumahnya,” kata Fasli melalui video konferensi, Jumat (15/5/2020).
Ia menilai pemerintah perlu mempertimbangkan jumlah kasus baru dalam rentang waktu tertentu sebelum sekolah kembali dibuka. Mengingat negara lain dimana aktifitas sosialnya termasuk sekolah baru diputuskan setelah kasus konsisten menurun selama dua pekan.
Selain itu pemerintah harus memberikan bimbingan dan pelatihan guru, guna memastikan pendidikan di tengah pandemi berjalan dengan baik.
“Guru kita selama ini disuapi selama berpuluh tahun, akibatnya kreativitas menurun. Bukan karena keinginan tapi sistem yang buat dia tidak kreatif. Sekarang merdeka belajar ada peluang baru. Tapi bagaimana cara pindah dari yang lama ke baru,” pungkasnya. (sari)