
Sleman, 5NEWS.CO.ID,- Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta menyampaikan Gunung Merapi masih terus menunjukkan aktivitasnya dengan mengeluarkan guguran lava pijar sebanyak 46 kali selama 12 jam.
Kepala BPPTKG Hanik Humaida menjelaskan teramati pada Rabu (24/2/2021) terjadi 18 kali guguran lava pijar, sedangkan Kamis (25/2) tercatat 28 kali guguran lava pijar, masing-masing dengan jarak waktu selang 6 jam.
“Pada periode Rabu pukul 18.00 WIB hingga 24.00 WIB teramati 18 kali guguran lava pijar. Sedangkan pada periode Kamis pukul 00.00 WIB hingga 06.00 WIB tercatat 28 kali guguran lava pijar,” kata Hanik, Kamis (25/2/2021).
Ia menambahkan jarak luncur guguran lava pijarnya sejauh 1.000 meter ke arah barat daya. Sedangkan kegempaan selama 12 jam tercatat sebanyak 96 kali gempa guguran dengan amplitudo tercatat maksimal 58 milimeter dan durasi maksimal 175 detik.
Berdasarkan data pemantauan selama erupsi guguran lava pijar mencerminkan perkembangan erupsi Gunung Merapi. Sementara asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 50 meter diatas puncak kawah.
“Untuk saat ini status Gunung Merapi masih tingkat siaga,” ujarnya.
Hanik menuturkan potensi bahaya yang ditimbulkan Gunung Merapi saat ini berupa guguran lava dan awan panas di sektor selatan barat daya yang meliputi Sungai Kuning, Boyong, Befog, Krasak, Bebeng dan Putih sejauh maksimal 5 kilometer. Adapun lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak. (sari)