
Pekalongan, 5News.co.id,- Banjir rob kembali genangi rumah-rumah warga di wilayah utara Kota Pekalongan, Jawa Tengah. Kali ini, air meluap hingga menggenangi beberapa jalan kota.
Warga yang tinggal di wilayah pesisir mengeluhkan air rob yang menggenangi jalan dan rumah-rumah penduduk. Ketinggian air diperkirakan hingga 80 sentimeter di beberapa lokasi.
Simak juga: Banjir Rob, Walikota Pekalongan Terapkan Status Tanggap Darurat |
Diki Zakaria (43) warga Rt 03 Rw 07 Kelurahan Krapyak, Pekalongan, Jawa Tengah mengatakan, banjir akibat rob membuat aktifitas warga lumpuh. Musibah itu membuat warga harus membuat tanggul-tanggul kecil serta memindahkan barang untuk menghindari dampaknya.
“Jalan-jalan kota juga banjir. Rumah saya juga kemasukan air sampai setinggi lutut,” kata Diki kepada 5News.co.id, Kamis (16/5/2019) sore.
Berdasarkan informasi dari warga, jalan Semarang dan jalan Patiunus Pekalongan, juga terendam air. Area pemukiman yang berlokasi di wilayah utara seperti Kel. Poncol dan Panjang Wetan juga terdampak bencana yang melanda kota batik sejak sepekan lalu.
Simak juga: Banjir Rob, Ribuan Rumah di Pekalongan Terendam |
Warga menceritakan, pada sekitar pukul 16.00.WIB air mulai naik dan meluap menggenangi jalan-jalan hingga masuk ke rumah warga. Pada tengah malam air kembali surut. Hal itu terjadi berulang setiap harinya sejak satu minggu terakhir.
Sebagaimana diketahui, saat ini pemerintah sedang membangun tanggul sepanjang 7,2 kilometer guna mengatasi bencana banjir dan air rob yang sering melanda wilayah itu. Proses pengerjaan tanggul tersebut kini telah mencapai 60{87a6ba9263d977182cf0a134e761ac1c7030e18f2a2187e1929c78f85c4b9bec}.
Selain itu, pemerintah juga menyiapkan 10 pompa dengan kapasitas 2 m3 per detik. Dengan kemampuan total 20 m3 per detik, diharapkan pompa-pompa itu mampu mengatasi catchment area seluas 35 ribu hektar.
Dalam lawatannya di bulan Februari lalu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUPR) Basuki Hadimuljono menyatakan proyek tersebut rencananya akan rampung pada akhir 2019. Namun Menteri Basuki menargetkan pada musim hujan mendatang sudah bisa dioperasikan.(jin)