
Surabaya, 5NEWS.CO.ID,- Gempa tektonik bermagnitudo 6,1 yang terjadi di Provinsi Jawa Timur pada Sabtu (10/4/2021) lalu, menyebabkan 10 orang meninggal dunia, 97 mengalami luka ringan dan merusak ribuan tempat tinggal warga serta fasilitas umum.
Kabid Kedaduratan dan Logistik BPBD Jawa Timur Sriyono mengatakan update pada Kamis (29/4) terdapat 115 korban gempa bumi yang terdiri dari 10 orang meninggal dan 97 mengalami luka ringan.
Selain itu ia menyebutkan sebanyak 16.541 unit rumah mengalami kerusakan, dimana 8.968 rusak ringan, 5.160 rusak sedang dan 2.413 rusak berat.
“Namun data tersebut masih terus ada pergerakan,” ujar Sriyono, Jumat (30/4).
Sriyono menuturkan gempa bumi di Jawa Timur dirasakan di 33 kota/kabupaten. Ada pun gempa susulan terjadi total sebanyak 16 kali dari tanggal 10-12 April 2021.
Sebanyak 17 kota/kabupaten terdampak kerusakan akibat gempa. Tetapi yang paling parah adalah di Kabupaten Malang, Lumajang dan Blitar.
Ia menambahkan bantuan melalui dana ditunggu hunian (DTH) telah diterima oleh masing-masing pemerintah daerah yang wilayahnya terdampak untuk mengurangi adanya pengungsi sehubungan pandemi Covid-19.
Sementara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan guna pembangunan kembali pihaknya akan menyampaikan model baru pembangunan.
Dalam hal ini masyarakat dapat membangun sendiri dengan pendanaan yang telah diklaim. Namun disisi lain BPBD Jawa timur masih mengalami kendala perihal asesmen di lapangan.
“Pendataan itu cukup berat, karena telah diumumkan BNBP bahwa yang rusak ringan dapat RP 10 juta, yang rusak sedang Rp 20 juta dan yang berat dapat RP 50 juta. Tetapi malah merepotkan petugas yang asesmen di lapangan, karena ada yang rumahnya kerusakan sedang minta diklaim kerusakan berat, yang ringan juga minta diklaim kerusakan sedang,” pungkasnya. (sari)