Jakarta, 5NEWS.CO.ID, – Gaya Menteri BUMN Erick Thohir dalam memilih ujung tombak perusahaan negara tengah menjadi sorotan publik. Gaya ini cukup berbeda dengan apa yang dilakukan menteri sebelumnya, Rini Soemarno. Erick seolah-olah menerapkan uji publik terhadap tokoh-tokoh yang ditawarkan menjadi petinggi BUMN.
Gaya Erick hampir sama dengan Presiden Joko Widodo. Dimana dalam pemilihan menteri kabinet baru, satu persatu tokoh diundang ke Istana Negara diajak berdiskusi soal beberapa topik mulai dari segi pembangunan hingga akhirnya menjadi menteri kabinet baru. Hal inilah yang menjadi sorotan publik.
Erick sempat mengantongi beberapa nama usulan yang akan ditawari kursi bos BUMN. Selanjutnya ia memanggil tokoh-tokoh tersebut. Erick memulainya dengan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama (Ahok). Kemudian di teruskan dengan memanggil Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Candra Marta Hamzah juga masuk dalam daftar seleksi.
Menurut pandangan Pengamat BUMN, Toto Pranoto, gaya uji publik dalam seleksi bos BUMN yang diterapkan Erick sejatinya mengikuti gaya Jokowi demi mencapai keselarasan gaya kepemimpinan kabinet baru.
“Mungkin Pak Erick memang maunya gaya seperti itu, yang uji publik ke masyarakat. Gayanya jadi terlihat baru karena berbeda dengan gaya Bu Rini yang tidak banyak diumbar ke publik,” jelas Toto, Senin (18/11).
Berbeda pandangan dengan Danang Widoyoko. Menurut Peneliti Senior Divisi Integritas ini, uji publik yang dilakukan Erick sejatinya tidak serta merta hanya melihat respons dari berbagai kalangan soal tokoh yang akan bekerja di perusahaan negara.
Kendati demikian Danang sepenuhnya yakin bila gaya seleksi bos BUMN ala Erick mampu memberi jaminan pembenahan tata kelola perusahaan negara. (end).
