Wonogiri, 5NEWS.CO.ID,- Bentrokan yang melibatkan dua perguruan silat, Persaudaraan Silat Setia Hati Terate (PSHT) dan Persaudaraan Setia Hati (PSH) Winongo beberapa waktu lalu di Wonogiri, Jawa Tengah masih berbuntut panjang. Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Wonogiri memutuskan untuk merobohkan 108 tugu simbol kedua perguruan silat itu.
Forkopimda Kabupaten Wonogiri berencana untuk merobohkan tugu milik PSH Terate dan PSH Winongo yang ada di Kabupaten Wonogiri dalam tiga hari mendatang.
Kapolres Wonogiri, AKBP Uri Nartanti Istiwidayati mengungkapkan 108 tugu yang akan dirobohkan, terdapat 86 tugu berlambang PSH Terate dan 22 tugu berlambang PSH Winongo.
“Tugu itu seluruhnya tidak memiliki IMB, hal itu sudah menyalahi Perda yang ada tentang pendirian bangunan,” ungkap Kapolres, saat berbicara dalam rapat koordinasi Forkopimda Wonogiri dengan PSHT dan PSH Winongobdi Mapolres Wonogiri, Jumat (31/5/2019) kemarin.
Tugu-tugu tersebut dikhawatirkan dapat memicu aksi serupa, mengingat bentrokan diawali dengan aksi pengrusakan salah satu tugu milik salah satu kelompok oleh kelompok perguruan silat yang lain.
Kapolres memberi kesempatan kepada masing-masing perguruan silat untuk merobohkan sendiri tugu miliknya. Jika dalam waktu 3 hari belum dilaksanakan, Kapolres menyatakan akan turun langsung untuk merobohkan tugu-tugu tersebut.
“Kami beri waktu tiga hari kepada para pengurus perguruan untuk mengatur teknisnya. Dan tidak ada lagi yang membangun tugu setelah ini,” tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Dandim 0728/Wonogiri, Letkol Inf M Heri Amrulloh juga menegaskan, penghancuran tugu tersebut bertujuan agar Kamtibnas masyarakat Wonogiri tetap terjaga.
Rencananya, pembongkaran tugu akan disaksikan oleh lurah, camat, Polsek, dan Koramil setempat. Dandim juga menegaskan, ketua masing-masing perguruan silat sudah menyatakan setuju dengan rencana penghancuran tugu ini.
“Saya tau ini berat, tapi saya berharap kerelaan dari kedua belah pihak,” pungkasnya.(hsn)