Farid Okbah Disebut Tokoh Syiah, Ormas ABI: Memutarbalikkan Fakta

Farid Okbah Diberitakan Sebagai Tokoh Syiah, Ormas ABI: Memutarbalikkan Fakta
Judul berita PortalJeparadotcom terkait penangkapan tersangka teroris Farid Okbah Cs. yang dinilai ABI memutarbalikkan fakta. (Gambar tangkapan layar)

Jakarta, 5NEWS.CO.ID,- Penangkapan 3 orang tersangka teroris, Farid Okbah Cs oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror menjadi berita hangat baru-baru ini. Ormas Ahlul Bait Indonesia (ABI) melayangkan protes atas berita yang menyebut Farid Okbah sebagai tokoh Syiah. ABI menilai berita tersebut memutarbalikkan fakta serta mencemarkan nama baik muslim Syiah di Indonesia.

Staf Humas ABI, Lutfi, menegaskan berita yang menyebut ketiga tokoh yang diduga terlibat terorisme itu sebagai tokoh Syiah adalah tidak benar. Faktanya, ketiga tokoh tersebut, terutama Farid Okbah, merupakan tokoh anti-Syiah yang tergabung dalam Aliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS).

“Ketiga tokoh yang diberitakan telah ditangkap Densus 88 pada Selasa (16/11) kemarin, yaitu Farid Okbah, Zain an-Najah dan Anung al-Hamat bukanlah Muslim Syiah apalagi tokoh Syiah,” kata Lutfi melalui keterangan tertulis, Rabu (17/11/2021).

“Sebaliknya, khusus Farid Okbah, yang bersangkutan bahkan termasuk tokoh anti-Syiah yang tergabung dalam ormas Aliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS),” imbuhnya.

Dalam keterangannya, Lutfi membeberkan nama tiga portal berita agegrasi Pikiran Rakyat yang memuat berita tersebut. Menurut dia, media-media itu seharusnya mengakui kesalahan dan meminta maaf secara terbuka kepada publik.

Ormas ABI juga juga mendesak tiga portal berita, masing-masing CerdikIndonesia.pikiran-rakyatdotcom, Portaljepara.pikiran-rakyatdotcom dan Isubogor.pikiran-rakyatdotcom agar men-take down berita yang telah dimuat. Pasalnya, berita tersebut ditulis tanpa informasi yang valid dan bertentangan dengan kaedah dan kode etik jurnalistik sesuai peraturan yang berlaku.

“Agar tidak hanya mengubah judul dan isi redaksi dari berita yang memutarbalikkan fakta, namun lebih penting lagi adalah mengakui kesalahannya dan meminta maaf secara terbuka kepada publik, serta men-take down tulisan yang dimaksud,” tutur Lutfi.

“Sebab, sudah seharusnya media profesional membuat dan mempublikasikan informasi yang valid sesuai kaedah dan kode etik jurnalistik yang menjadi pedoman media massa saat ini,” ujarnya.

Wadah muslim Syiah, ABI, juga berharap kesalahan penulisan berita serupa tidak lagi terjadi di waktu mendatang. Informasi salah dalam pemberitaan menimbulkan kerugian dan mencemarkan nama baik komunitas muslim Syiah di Indonesia.

Seperti diberitakan, Densus 88 Antiteror telah menangkap Ketua Umum Partai Dakwah Rakyat Indonesia (PDRI) Farid Ahmad Okbah, Selasa (16/11) kemarin di Bekasi. Selain Farid Okbah, Densus 88 juga menangkap dua orang lainnya, yakni Ahmad Zain An-Najah yang diduga merupakan anggota komisi fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Anung Al-Hamat. Ketiganya kini juga sudah ditetapkan sebagai tersangka kasus terorisme.

Atas penangkapan itu, tiga portal berita masing-masing CerdikIndonesia.pikiran-rakyatdotcom, Portaljepara.pikiran-rakyatdotcom dan Isubogor.pikiran-rakyatdotcom, memilih judul “3 Tokoh Syiah Indonesia Ditangkap Densus 88 di Bekasi, Sejumlah Barang Bukti Ikut Diamankan”.

Dari pantauan 5NEWS.CO.ID, Rabu (17/11) pukul 16.30 WIB, judul berita telah diganti menjadi “Ustadz Farid Okbah, Zain An-Najah dan Anung Al-Hamat Ditangkap Densus 88.”.(hsn)