
Malang, 5News.co.id – Dr.Hasan Abadi dalam acara Multaqo Ulama dan Habaib se-Malang Raya mengimbau seluruh aparatur negara untuk mewaspadai kelompok radikal yang mengatasnamakan gerakan kedaulatan rakyat atau people power.
Simak juga: Delapan Rekomendasi Pertemuan Habaib dan Ulama untuk Kemaslahan Bangsa |
“Semua pihak harap waspada terhadap para pembonceng (kelompok radikal dan para pemburu rente), yang ingin mematikan demokrasi dengan cara yang seakan-akan demokratis,” tegas Rektor Universitas Islam Raden Rahmat (UNIRA) Malang itu, Jumat (17/5/2019) di Ponpes An Nur 1 Bululawang, Kabupaten Malang.
Menurut Hasan, Forum Multaqo menganggap people power atau dengan sebutan lain, tidak ada alasan yang bisa membenarkan gerakan tersebut baik dari sisi konstitusi, dalil-dalil agama, maupun akal sehat.
“Ancaman gerakan-gerakan tersebut adalah inkonstitusional dan hanya merupakan upaya untuk mendelegitimasi hasil pemilu (Pilpres) yang pada gilirannya akan menimbulkan konflik baik horosintal maupun vertikal,” katanya tegas.
Simak juga: MUI Imbau Umat Islam Tak Ikut People Power |
Hasan berharap, semua pihak menahan diri dan menunggu hasil penghitungan suara manual tanggal 22 Mei 2019, dan apabila merasa tidak puas, bisa menempuh jalur hukum yang telah tersedia.
“Ketidakpercayaan pada konstitusi, lembaga peradilan, lembaga-lembaga yang dibentuk untuk pemilu dan aparatur hukum hanya menunjukkan ketidaksiapan kalah dalam kontestasi pemilu,” tegas Hasan.
Silakan dilaporkan pada pihak terkait kalau memang merasa ada kecurangan ke Bawaslu, Gakmundu atau Kepolisian, pintanya. (mas)