
Teheran, 5NEWS.CO.ID,- Keluarga korban penumpang Iran Air 655 memperingati kematian keluarga meraka dengan melemparkan bunga ke Selat Hormuz. Televisi pemerintah Iran menayangkan siaran langsung saat kapal Pengawal Revolusi Iran berpatroli di sekeliling kapal rombongan keluarga korban, Rabu (3/7/2019).
Baca Juga:
Pesawat penumpang Iran Air 655 ditembak jatuh oleh Angkatan Laut Amerika Serikat dan menewaskan seluruh penumpangnya pada hari ini tahun 1988 silam. Pesawat itu ditembak dengan rudal darat ke udara SM-2MR dari kapal induk AS USS Vincennes. Akibat hantaman rudal, pesawat tersebut meledak di udara dan menewaskan 290 penumpang sipil, di antaranya 66 anak-anak dan 38 warga negara asing.
USS Vincennes, kapal induk AS melepaskan rudalnya saat pesawat sipil berpenumpang itu melintas di jalur yang menjadi rute penerbangannya di atas laut teritorial Iran di Teluk Persia.
Pemerintah AS menyangkal penembakan pesawat berpenumpang sipil itu dengan menyatakan awak USS Vincennes telah salah mengidentifikasi pesawat berjenis Airbus A300 sebagai pesawat tempur jenis F-14 Tomcat.
Mengomentari alasan AS, sejumlah media mengatakan mustahil kapal USS Vincennes yang berprestasi gemilang tanpa ‘noda’ sedikitpun, salah mengidentifikasi pesawat penumpang sejenis Airbus A300 dengan panjang 177 kaki dan menganggapnya sebagai pesawat tempur F-14 Tomcat yang memiliki panjang 62 kaki.
Pada tahun 1996, Mahkamah Internasional (ICJ) memenangkan gugatan pemerintah Iran kepada pemerintah Amerika Serikat sekaitan dengan kasus ini. Putusan itu di antaranya menyatakan Amerika Serikat harus mengakui insiden udara pada tanggal 3 Juli 1988 sebagai tragedi kemanusiaan mengerikan dan menyatakan penyesalan mendalam atas hilangnya nyawa ratusan warga Iran termasuk puluhan anak-anak penumpang pesawat Iran Air 655.
Merespon putusan itu, kesombongan AS membuatnya menolak kewajiban hukum untuk meminta maaf kepada Iran secara resmi. Sebulan setelah peristiwa tragis itu, Wakil Presiden George HW Bush mengatakan:
“Saya tidak akan pernah meminta maaf untuk Amerika Serikat – saya tidak peduli apa faktanya … Saya bukan tipe orang yang meminta maaf untuk Amerika,” kata dia seperti dikutip globalresearch.
Bush juga mengatakan bahwa itu “hanya insiden buruk” dan “hidup harus terus berjalan”. Mungkin yang dimaksud Bush bahwa “hidup terus berjalan” adalah dirinya, bukan untuk keluarga para korban, atau 290 penumpang yang kehilangan nyawa mereka.
Meski menyatakan setuju membayar US $ 61.800.000 sebagai kompensasi kepada keluarga korban, AS belum pernah merealisasikan sepeserpun uang tersebut kepada pemerintah Iran untuk disalurkan kepada keluarga korban.
Uang senilai $ 61 juta tersebut disimpan dalam rekening bank Swiss yang dimiliki bersama oleh Federal Reserve New York dan Bank Sentral Iran dan belum dicairkan hingga sekarang.(hsn)